IMPLEMENTASI GURU BERBAGAI PENGALAMANAN DALAM PRESTASI
Belajar bicara PGRI Batch 2, Public Speaking for Teacher dipertemuan ke 9 pada tanggal 2 Pebruari 2021 hari selasa pukul 19.00-21.00 Learning parthers IBU Amiroh. http://amiroh.web.id Guru blogger dan Guru berprestasi nasional.
Malam ini dipertemuan ke 9 pembicara berbagai pengalaman mengenai bagaimana menjadi guru prestasi. Guru Blogger, guru menulis.
https://youtu.be/7AGi5Lil3y4
Berbagi pengalaman dari pembuatan menulis buku hingga penerbitan buku, untuk pengalaman membuat buku bahan ajar lebih baik yang baru belajar menulis harus punya blog, supaya memudahkan untuk. Membuat buku.
Dalam lembaran buku dan penulisan buku hingga menjadi guru berprestasi itu tidak mudah harus kerja kerasa tampak bekerja keras dan ke ingin yang kuat kemungkinan untuk mendapatkannya susah.
Sangat bagus sekali penekanya dalam pembuatan buku yang sekarang banyak digunakan seperti e-learning sebelumnya e-learning orang tidak mengenalnya tapi sekarang e-learning sudah digunakan di sekolah SD, SMP, SMA bahkan sampai ke universitas mengunakan e-learning sebagai media pembelajaran.
Cerita pengalaman beliau menjadi guru berprestasi tingkat nasional sungguh menginspirasi. Beliau memang layak terpilih sebagai juara pertama karena memang dedikasinya yang luar biasa. Prestasinya juga segudang dan didokumentasikan dengan baik oleh beliau. Tak salah bila kemudian beliau terpilih untuk kursus singkat selama 2 bulan di negara Jerman.
Saya teringat ketika beberapa tahun lalu (2015) bekerjasama dengan beliau untuk kegiatan Workshop Elearning di Surabaya Jawa Timur. Alhamdulillah dokumentasi kegiatannya masih saya simpan di Belajar Elearning Bareng Onno W Purbo | Labschool Jakarta (wordpress.com).
Kami naik kereta ke Surabaya bersama pak Onno W Purbo pembina kami. Kita masih berjuang menyebarkan virus elearning untuk rakyat di kalangan guru. Kami membuat proposal di berbagai kota. Proposal elearning 6 kota (slideshare.net).
Waktu itu ibu Amiroh yang menjadi panitianya bersama ibu Neni. Mereka hanya berdua saja menjadi panitia workshop elearning. Pesertanya lumayan banyak. Lebih dari 100 orang guru ikut dalam acara ini di kantor Telkom Surabaya. Alhamdulillah acaranya berjalan sukses dan banyak guru pada saat itu mulai mengenal apa itu elearning.
Prestasi Ibu Amiroh terus melejit dan banyak buku yang beliau tuliskan. Salah satunya tentang elearning moodle yang menjadi buku best seller karena banyak dibeli oleh mereka yang ingin belajar elearning.
https://wijayalabs.com
Yang paling menarik disini mengenai Best Practice Pembelajaran. Untuk Best Practice harus ada bukti fisik kalau sebelum pademik bisa dilakukan di sekolah. Tapi dikala pademik ini lebih baik presentasi dari siswa bisa dijadikan bahan untuk pembuatan Best Practice Pembelajaran
Pembelajaran daring (online learning atau e-learning) menjadi kebutuhan dan tuntutan pada pendidikan tinggi di era Revolusi Industri 4.0 ini. Kendala dalam implementasi e-learning ini antara lain: resistensi terhadap teknologi baru, pendidikan karakter, keterampilan.
Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) walau bukan sesuatu yang baru dalam dunia pendidikan, tetapi menjadi sebuah hal yang familiar dan populer digunakan dalam pembelajaran di era pandemi Covid-19 yang telah terjadi dari Maret 2020 hingga saat ini.
Tantangan yang dihadapi oleh guru dalam melaksanakan PJJ secara umum berkaitan apa model, strategi, atau metode terbaik dalam melaksanakan PJJ ditengah keterbatasan sarana prasarana (smartphone/laptop), sinyal internet yang kurang stabil, akses internet yang terbatas, bahkan tidak ada.
Setiap guru tentunya harus berpikir bagaimana solusi yang terbaik agar pembelajaran tetap bisa dilaksanakan walau penuh dengan keterbatasan. Dalam pengamatan saya, telah banyak guru yang telah melakukannya.
Ditengah keterbatasan informasi dan pengalaman melaksanakan PJJ, mereka berupaya meningkatkan kemampuannya dalam melaksanakan PJJ melalui webinar, diklat daring, mencari informasi melalui youtube, atau sumber lainnya.
Best Practice PJJ Covid-19 akan terasa special, karena hal ini mungkin terjadi sekali seumur hidup atau selama guru melaksanakan tugas, karena sebenarnya PJJ bukanlah sebuah pilihan ideal yang digunakan dalam pembelajaran, apalagi dilakukan sampai berbulan-bulan, karena berpotensi menyebabkan penurunan kualitas pembelajaran (learning loss).
Walau demikian, PJJ saat ini dinilai sebagai alternatif yang aman bagi pendidik, tenaga kependidikan, dan peserta didik agar terhindar dari penularan Covid-19.
Trimakasih pengalamannya dalam menulis Blogger serta pengalaman menjadi guru prestasi sampai bisa mencari ilmu ke Jerman. Sangat bermanfaat dan insfirasi serta motivasi buat khususnya saya sendiri dan guru guru yang lain.
Salam literasi
http://niakaniadewi14.blogspot.com/
masukkan video ini ke dalam tulisan ibu, https://youtu.be/7AGi5Lil3y4
BalasHapuspilih insert video youtube
Siap hatur nuhun saranya
Hapus