Jumat, 30 Juli 2021

Buku Mahkota Penulis Buku Muara Tulisan

Buku Mahkota Penulis Buku Muara Tulisan



Alhamdulillah Pada kesempatan kali ini di mana Di malam hari ini kita akan belajar lagi menulis di pelatihan belajar menulis PGRI di pertemuan kali ini adalah pertemuan yang ke-8 yang mana sebagai moderator adalah Mr Bams di sini Moderator sebelum memulai narasumber memberikan paparan Mr Bams membagikan slide di sini memperkenalkan narasumber sebagai Narasumber adalah seorang penerbit yang bernama Thamrin Dahlan, SKM,M.Si. yang mana Di pertemuan kedelapan narasumber kita yang bernama Bapak Haji Thamrin Dahlan.SKM,M.SI adalah seorang pensiunan Polri dengan pangkat komisaris besar polisi polisi penggiat literasi sudah 40 buku ber isbn telah diterbitkan. Yang akan  memberikan paparan  materi tentang bagaimana Buku Mahkota Penulis Buku Muara Tulisan. 

Untuk pertemuan ke-20 ini saya  melihat dari cerita papran digrup gelombang ke 19 dan 20 seperti biasa Mr Bams sebagai moderator kita.

Yang mana seperti biasa Mr Bams selalu memberikan motivasi dan arahan untuk peserta penulis disini kita selalu memberikan motivasi dengan penuh bersahaja.Di sini dia memberikan tips membuat setiap orang tersenyum senang mendengarnya rumah untuk malam ini menyimak materi yang nanti akan dipaparkan oleh narasumber.

Sejumlah karya dan presentasi pak Thamrin Dahlan sudah di ditorehkan baik ketika masih aktif maupun setelah pensiun sebagai anggota politik beliau terdiri sendiri dikenal sebagai pembuat naskah pidato pimpinannya titik dan dari keaktifan tersebut kegiatan menulisnya mulai dikembangkan.

Buku adalah Muara tulisan yang berserak sebaiknya Jangan dibiarkan begitu saja. Setelah membaca tema malam ini. Buku Mahkota penulis dan Muara tulisan,mulai bersinar-sinar kembali terang tampak tambah lagi ketika membaca kalimat dari motivasi seorang narasumber yang luar biasa. Semangat menulis seakan kembali terpicu dilihat dari kalimat Luar biasa ini "sesungguhnya di muka bumi ini hanya terdapat dua pekerjaan beradab, yaitu penulis atau jurnalis dan pengajar atau guru.

Guru adalah arsitek beradaban. Guru yang seperti ini adalah guru yang mendidik atau mengajar dengan hati. Guru adalah model Oleh karena itu guru harus menjadi teladan yang baik bagi siswanya. 

Menurut narasumber menunjukkan keteladanan dengan sikap dan contoh merupakan strategi pembelajaran yang ampuh dari sekedar mengajar di depan kelas semakin kedalam motivasi semakin kuat.

Narasumber kita malam ini bukan sembarang polisi tetapi polisi yang sekaligus mengajar dan mendidik atau sebagai pendidik beliau seorang dosen di Akademi perawatan polisi karena kecintaannya pada dunia tulis-menulis beliau mendirikan Yayasan pustaka Thamrin Dahlan untuk memberikan kesempatan yang seluas-luasnya kepada para penulis pemula dan penerbit buku

Untuk pertemuan kedelapan ini moderator mempersilahkan kepada narasumber untuk memaparkan tentang pengalaman-pengalaman yang akan disampaikannya. 

Dan menyampaikan tiga hal yang perlu untuk memotivasi sebagai penulis :
  1. Memberikan motivasi menulis kepada para peserta. 
  2. Memberikan jalan dan cara menerbitkan buku. 
  3. Menjelaskan soal teknik menulis 
Untuk malam ini narasumber membuka paparan dengan topik kemudahan menulis di zaman now titik menurut beliau di era kemajuan teknologi banyak sekali kemudahan dalam menerbitkan buku Oleh karena itu sesungguh-sungguhnya yang sangat disayang kan jika sudah punya modal tulisan yang sekian banyak, tetapi tidak dikumpulkan kemudian dijadikan buku.

Salah satu penerbit yang dapat digunakan oleh para penulis adalah YPTD atau Yayasan pusaka Thamrin Dahlan yang berdiri sejak 19 Agustus 2020 penerbit ini telah menerbitkan buku ber ISBN (internasional standar number). Sebanyak 232 judul. sebagian besar adalah buku teman-teman guru Indonesia. YPTD juga menerbitkan buku antologi. pihak yang menyediakan koordinator atau kurator yang mengorganisir kumpulan tulisan. YPTD menerima naskah lengkap dan mengusulkan ISBN. Selanjutnya kurator yang akan mengatur distribusi buku.

Pantun yang sangat menarik dari pak Thamrin yang hebat ini. Harimau mati meninggalkan belang gajah mati meninggalkan Gading manusia wafat meninggalkan nama masalahnya nama manusia itu tercantum di mana?
Apa di buku nikah, atau di buku tabungan, buku Yasin, atau hanya di Batu Nisan. Hanya kita yang dapat menjawabnya.

Narasumber memberikan paparan tentang buku mahkota penulis buku Muara akan menjelaskan Bagaimana liku-liku tentang bagaimana menerbitkan buku mulai dari nol di sini  pak Dahlan atau Thamrin Dahlan penerbit yang ternama .



Untuk buku yang tertulis ber ISBN adalah tanda keabadian bukti seorang manusia pernah hadir di muka bumi ini. Buku kita akan menjadi warisan sejarah yang tak ternilai, tersimpan aman dan rapi di Perpustakaan Nasional. 

Meskipun ada buku digital menjadi pesaing dan penerbit buku konvensional buku Berarti bukan cetak telah kehilangan daya magnetnya.
Buku digital memang adalah tuntutan zaman, Perpustakaan Nasional memfasilitasi penerbit buku digital atau yang disebut dengan ebook dengan ISBN khusus. 

Akan tetapi jangan khawatir buku cetak merupakan buku Abadi yang digunakan oleh para pembaca, kelemahan buku digital tergantung pada energi listrik dan sinyal, tampak lebih nikmat membaca buku dengan memegang atau memegang kitab yang dilakukan di manapun berada. 

Kalimat yang memotivasi seorang penulis anak jika seseorang ingin melihat dunia maka bacalah kutipan tapi jika ingin dikenal maka menulislah anak kutip. Jadi manusia dengan hobi, maka kegiatan menulis akan menjadi aktivitas yang menyenangkan.


Prinsip Pak Thamrin orang Semua orang bisa menulis is karena Ketika menulis is is bisa pula berbicara,itu artinya bisa menulis, menulis sebenarnya adalah aktivitas tas-tas memindahkan bahasa lisan menjadi tulisan

Sebagai seorang narasumber Pak Thamrin Dahlan memberikan inspirasi dan motivasi titik membuat semangat yang redup bangkit kembali titik Bagaimana minum kopi di malam hari, saat diminum semangat tubuh lagi. 



Di sini pak Thamrin Dahlan menjelaskan kan tentang literasi adalah kemampuan seseorang dalam mengolah dan memahami informasi saat melakukan proses membaca dan menulis. Oleh sebab itu seorang penulis sudah pasti adalah orang yang literat. 

Katagori tulisan yang di dibuat oleh para penulis adalah:
  • Artikel deskriptif.
Artikel deskriptif adalah artikel mirip, hanya melaporkan atau menggambarkan apa yang terjadi to Describe) dengan azas 5W 1H artinya deskriptif ini tidak memberikan solusi contoh report, laporan, liputan.


  • Artikel eksplanatif

Artikel yang bertujuan untuk menjelaskan menerangkan dan mengupas permasalahan secara mendalam/ilmiah. Objek dan bertanggung jawab. Contoh: karya ilmiah.

  • Fiksi

Fiksi merupakan karya tulis hasil imajinasi penulis nya sebagai bagian dari kebebasan menuangkan inspirasi dunia maya. 

Selanjutnya Bagaimana metode menulis agar praktis pak Tamrin memberikan beberapa cara sebagai berikut:

  1. Upaya jangan meninggalkan tulisan. 
  2. begitu saja titik hiraukan kesalahan ketik. 
  3. Ketika Blank (), tinggalkan paragraf, dan masuk ke  paragraf baru. 
  4. Baca berulang pada proses editing. 

Untuk penulis pemula cukup hanya 7 paragraf bersegera posting tulisan di media sosial kemudian teknik penulisan berikutnya yang perlu dilihat dilakukan oleh seorang penulis pemula adalah penulis pendek-pendek, maksimal 9 kata dalam satu kalimat. Bahasa bicara atau seperti saat bertutur kata mudah dimengerti atau dipahami. Runtuh, tidak tidak bolak belok. 

Saran Pak Thamrin sebagai penulis adalah:

  • Tulislah Apa yang disuka titik tulis apa yang dipahami. 
  • Tulislah tentang hobi. 
  • Tulislah tentang pekerjaan. 
  • Tulislah tentang lingkungan, keluarga dan teman titik tulis apa saja lah titik Tulislah dengan hati, agar tulisan itu dapat menyentuh hati pembacanya.
Seorang penulis itu harus mempunyai ide kreatifitas dan seorang penulis buku itu harus mempunyai inspirasi untuk menulis seorang penulis itu harus bisa menelaah dan membedah buku dan sering jalan-jalan bersamanya untuk silaturahmi dan bisa menyaksikan fenomena-fenomena alam biar nanti dapat inspirasi.

Dan alhamdulillah sekali pada kesempatan pertemuan kedelapan ini saya bisa menulis untuk resume dan terima kasih banyak kepada Pak Thamrin Dahlan, Omjay, Mr Bams yang mana Pada kesempatan ini telah memberi inspirasi dan motivasi kepada saya sebagai penulis pemula untuk terus berkarya dan mungkin tulisan ini bisa dijadikan bahan dan acuan untuk terus bisa menulis tentunya bisa dibaca oleh semua temen-temen di grup menulis ke 19 dan 20


 Pertemuan ke 8 : 28  Juli 2021                          Jam 19.00 WIB.                                                          
Tema : Pemasaran Buku 
Narasumber: Thamrin Dahlan, SKM, M. Si
Moderator :   Mr Bams
Gelombang ke 19 dan 20.                              
Nama :  Nia Kania Dewi  SMAN 1 R mmgancaekek


Senin, 26 Juli 2021

Menerbitkan Buku Semakin Mudah di Penerbit Indie

Menerbitkan Buku Semakin Mudah di Penerbit Indie


Alhamdulilah hari ini masih sempat mengikuti belajar menulis gelombang 20 dipertemuan yang ke 7 tak terasa waktu terus berjalan, kita akan siapkan masa depan dengan kesiapan hati ini. 

Kata Om Jay siapa fokus pasti akan lulus. Harus memperhatikan narasumber insa allah akan mendapatkan ilmu  pengetahuan dan semangat baru dalam menulis. 

Untuk Malam ini gelombang menulis 20 dipertemuan ke 7  materi yang didapat dari seorang guru yang sangat mudah yang paling muda dengan segudang prestasi.

Untuk mendapatkan materi dari seorang guru mudah yang bernama Raimundus Brian Prasetyawan,S.Pd sangat membantu dalam kegiatan belajar menulis. 

Raimundus Brian Prasetyawan,S.Pd. Banyak membantu kegiatan belajar menulis dan bisa berjalan lancar seperti sekarang ini, dan malam ini Beliau sebagai Narasumber.

Adapun yang menjadi Moderator pada malam hari ini adalah Ibu Aam Nurhasanah, S.Pd. Beliau juga banyak membantu dalam kegiatan belajar menulis dan berjalan sesuai harapan semua.

Materi yang akan disampaikan oleh Narasumber pada malam hari ini adalah Menerbitkan Buku Semakin Mudah di Penerbit Indie. Kita bisa menerbitkan buku ber ISBN dengan biaya sendiri.

Sebagian besar buku yang saya terbitkan dengan biaya sendiri sebab saya tahu cara memasarkan buku. Tapi, bila anda belum paham tentang teknik memasarkan buku, kami akan mendatangkan narasumber berikutnya. Beliau paham dengan teknik memasarkan buku. Semoga jadwalnya cocok dengan jadwal yang sudah kami susun bersama.



Setelah pembukaan dibuka sama Om Jay Dilanjut ke Moderator Ibu Aam Nurhasanah. berpesan kita baru pertemuan ke 7 tinggal 23 lagi. Dan semoga ibu bapak guru, selali diberikan nikmat sehat dan nikmat kata untuk ibu bapak guru selalu diberikan nikmat sehat dan nikmat kuat untuk fokus mengikuti kelas selama 30 pertemuan. Aminn.  Jadi kalau resume ketinggalan bisa menyusul kapanpun dan harus fokus pasti akan lulus.

Untuk malam ini narasumber memberikan materi  mengenai Menerbitkan Buku Semakin Mudah di Penerbit Indie. Narasumber hari ini beliau adalah alumni gelombang 4 kelas belajar menulis.

Profil riwayat Narasumber sebagai berikut : https://www.praszetyawan.com/p/profil.html

Dari Profilnya, kelahiran 1992 ini sangat muda, belia, namun memiliki segudang cerita. Beliau juga pendiri komunitas Cakrawala Blogger Guru Nasional(Lagerunal). Buku solo saya yang pertama, terbit dibantu Pak Brian.

Bersyukur sekali kita dapat berinteraksi dalam pelatihan belajar menulis ini walaupun berbasis teks lewat WA,Namun kita semua tetap bersemangat untuk menulis hingga menerbitkan buku. serta mengucapkan terimaksih pada om jay yang telah menyediakan pelatihan ini sehingga para guru se-indonesia dapat terhubung dan saling mendukung. Agar banyak guru di Indonesia juga dapat merasakan manfaat pelatihan ini.

Penerbit Indie

Dahulu pelatihan belajar menulis belum ada materi tentang penerbit,untuk pelatihan ini penulis bisa terhubung ke penerbit Indie. jadi pertenuan ke 7 digelombang 19 dan 20 tentang penerbit buku indie. Seperti yang kita ketahui, salah satu syarat lulus pelatihan ini adalah menerbitkan buku solo.Maka tema kali ini  Menerbitkan Buku Semakin Mudah di Penerbit Indie"

Mengapa menerbitkan buku dikatakan semakin mudah ? karena sekarang ini ada penerbit indie yang melayani penerbitan buku tanpa seleksi.

dahulu ketika penerbit indie belum eksis seperti sekarang, kita hanya tahu bahwa penerbit buku yang ada itu hanya penerbit mayor seperti Gramedia, Grasindo, Elex media. Tahap seleksi naskah menjadi tantangan untuk bisa menembus penerbit mayor. Penulis harus berjuang hingga bisa diterima oleh suatu penerbit mayor. Ketika naskah diterima pun proses penerbitannya sangat lama.

Kini ada penerbit indie yang bisa menjawab rintangan-rintangan tersebut

  • Naskah pasti diterbitkan ✅
  • Proses penerbitan mudah dan cepat ✅

Bagi penulis pemula  tentu penerbit indie menjadi solusi untuk bisa mewujudkan impian memiliki buku karya sendiri Memang kalau di penerbit indie,kita perlu keluar biaya untuk mendapat fasilitas pra cetak penerbitan,tapi itu memang konsekuensi dari penerbitan tanpa seleksi,sehingga biaya penerbita menjadi tanggung jawab penulis untuk mendapat fasilitas penerbitan yang memuaskan. mengirim naskah buku ke Penerbit Indie perlu waktu 3 bulan untuk menunggu sampai buku terbit. 

Ini buku pertama saya

https://www.praszetyawan.com/2020/02/buku-blog-untuk-guru-era-40.html

Sekarang bagaimana dengan bapak/ibu ? bebas memilih mau menerbitkan buku dimana. Tidak ada ketentuan harus terbitkan satu penerbit tertentu. Silakan memilih sendiri penerbitnya. pak Raimundus Brian Prasetyawan,S.Pd termasuk salah satu yang bisa membantu bapak/ibu menerbitkan buku. Pak Raimundus Brian Prasetyawan,S.Pd memiliki rekanan penerbit indie yaitu Penerbit Gemala.

 Ini buku-buku peserta belajar menulis dari berbagai gelombang yang terbit lewat penerbit rekanan Pak Raimundus Brian Prasetyawan,S.Pd

https://pelatihanbelajarmenulis.blogspot.com/2021/06/galeri-buku-karya-peserta-belajar.html

Seperti yang saya katakan ketika opening ceremony gelombang 19 & 20, setelah bapak/ibu membuat 20 resume, Tim Pengurus pelatihan belajar menulis tidak membimbing bapak/ibu ketika menerbitkan buku. Bapak/ibu langsung berurusan dengan penerbit indie yang dipilih sendiri, Maka yang sebaiknnya bapak/ibu lakukan adalah memahami betul ketentuan tiap penerbit dan memilih yang cocok dengan bapak/ibu. Penerbit memiliki penawaran dan ketentuan yang berbeda-beda


http://www.praszetyawan.com/2021/01/butuh-bantuan-menerbitkan-buku-disini.html

Yang tidak kalah penting adalah jangan memberi target kapan buku harus selesai terbit. Karena naskah harus mengantri untuk diproses. Proses penerbitan paling cepat 1 bulan. tergantung antrian cetak dan ISBN

jika ingin cetak ulang lagi, harus di penerbit rekanan saya. Jumlah minimal cetak yaitu 10 eksemplar.Diposter ada keterangan bahwa 300,000 itu untuk maksimal 130 halaman A5. Jika lebih dari itu akan kena biaya tambahan yang tidak kalah penting adalah jangan memberi target kapan buku harus selesai terbit. Karena naskah harus mengantri untuk diproses. Proses penerbitan paling cepat 1 bulan. tergantung antrian cetak dan ISBN. Nanti sebelum terbit, bapak/ibu akan diberi naskah buku PDF (dengan watermark) untuk dicek kembali

Jangan lupa naskah buku  juga disertai kelengkapan naskah yaitu:

  1. Cover ( judul buku dan nama penulis saja), 
  2. Prakata, 
  3. Daftar isi (tanpa nomor halaman), 
  4. Profil penulis, 
  5. Sinopsis (3 paragraf. Masing-masing paragraf 3 kalimat)

Prakata wajib ada dan ditulis oleh penulis sendiri. Kata Pengantar ditulis oleh orang lain dan tidak wajib ada. Biasanya peserta belajar menulis minta kata pengantar ke Om Jay.

Selain paket penerbitan 300.000 ada juga  paket penerbitan GRATIS, jika dari awal sudah berniat mencetak lebih dari 40 eksemplar, jadi bapak/ibu tidak perlu bayar 300.000 yang dibayar adalah biaya cetaknya saja. tidak ada ketentuan terkait minimal jumlah halaman ,biasanya buku kumpulan resume pasti bisa lebih dari 90 halaman A5. 

Pertemuan ke 7 : 26 Juli 2021                           
 Jam 19.00 WIB.                                                          
Tema : Menerbitkan Buku Semakin Mudah di Penerbit Indie                                                        
NaraSumber:Raimundus Brian  Prasetyawan, S.Pd 
Moderator :  Aam Nurhasanah,S.Pd.
Gelombang ke 19 dan 20.                              
Nama :  Nia Kania Dewi  SMAN 1 Rancaekek

Minggu, 25 Juli 2021

Personal Branding Melalui menulis dan Menulis itu Gampang

 Personal Branding Melalui menulis dan Menulis itu Gampang 


Untuk malam ini 23 juli 2021 Jam 20.00 alhamdulilah masih bisa mendengarkan personal Branding Melalui Menulis dan Menulis itu Gampang obrolan asik OZZ  NGOPI (Ngobrol Pinter) bareng Om Jay dengan Motivator terkenal Indonesia Mbah Mindiarto. Beliau sangat fokus membantu orang lain yang berada dalam kesulitan. Terutama buat mereka yang sedang mengalami kesulitan di masa pandemi.

_*Personal Branding Melalui Menulis & Menulis itu Gampang*_




•  Anda pandai bicara, tapi ga bisa nulis itu Bukan Petaka. 
• Anda ingin memulai bikin karya tulis tapi bingung bagaimana memulainya ! 
• Sudah menulis setengah jalan dan buntu bertahun2 ,! 
• Ingin Tahu Caranya yang mudah  ?

Yuuk... IKUTI Webinar ini untuk menjawab topik   tersebut ! 

Temukan solusinya dalam *A2Z ☕ NGOPI* Charity (NGObrol PIntar)
Zoom Online Class 

📆 Jum'at, 23 Juli 2021
⏲️ 20.00 - 21.30 Wib

🎙️ *Oom Jay* 
` Sekjend Ikatan Guru TIK PGRI
` Blogger

Host : 
🎙️ *Mindiarto Djugorahardjo*
        Selling Therapist 

Investasi : _*"FREE"*_

*Klik Link Zoom*  :
https://us02web.zoom.us/j/8161314488?pwd=bGxWNnB0NWFHQWp2RUpTWkhiaGgyQT09

Password : 
*a2zngopi*  

 
Salam ZOOMpa
*A2Z NGOPI*
Ngobrol Pinter

Menulis itu Gampang mulai dari keluarga, Diri sendiri, lembaga , orang lain. 
Menulis kisah nyata, untuk menulis itu lebih ngampang intinya sebagai berikut :
  1. Tentukan tema, Jika kamu ingin menuliskan semisal tentang kisah pertobatan maka hanya itu yang anda eksplorasi jangan kemana mana, apabila tidak fokus, kisah inspiratif tidak akan menarik, tulisan harus sesuai dengan tema.
  2. Batasi halaman, tulisan panjang akan membuatkan anda tidak bisa menulis dengan baik yang ingin disampaikan, dan membuat pembaca lelah, perlu kecerdasan tersendiri saat ini  merangkai kisah yang super panjang hanya 3-4 halaman saja. 
  3. Satu paragraf 5-6 baris saja, saat saya menyeleksi kisah inspiratif untuk dijadikan satu buku, kebanyakan penulis pemula tidak memperhatikan hal ini, Bahkan terkadang satu halaman hanya mempunyai dua paragraf saja,selain membacanya menjadi lelah. Kisah anda menjadi membosankan.
  4. Jika perlu pasang kerangka,semisal pembukaan menceritakan tentang diri  sendiri, kemudian menceritakan awal kisah, konflik, penyelesaian masalah sampai ada hikmah yang bisa dipetik, kerangka isi ini akan membantu tulisan anda agar tidak melebar kemana mana
  5. Ingat, paragraf awal menentukan pembaca amau menentukan membaca. Terkadang,  Perlu pemikiran keras kalimat awal yang harus di pakai. Saya sering memberi kalimat pembuka dengan percakap. Pendek, atau kalimat' bombastis' yang akan membuat pembaca ingin tahu kelanjutan cerita. 
  6. Pemilihan judul, luar biasa penting. perlu browsing, tanya temen, infrovisasi, banyak baca kisah inspiratif atau paling tidak paling tidak beli buku storycake dan pembelajaran pemilihan judul dan alurnya, jika anda memilih judul salah  atau bias biasa saja padahal kisahnya bagus, tak jarang orang malas baca. 
  7. Beri Pemanis, anda suka puisi? Berikan puisi pendek, atau quote seseorang dibawah judul,biasanya trik ini berhasil menarik pembaca. 
  8. Baca kembali saat jadi PJ storycake sering kali bertanya pada para penulis yang saya seleksi kisahnya "sudahkah Anda membaca lagi tulisan anda?" karena saat hasilnya berantakan, tak masuk akal, berulang ulang sampai berapa kali. Jelas ini sangat fatal, jiga anda ikut kompetensi menulis kisah infiratif. 
  9. Ending harus istimewa. Pembukaan bagus awal lancar saat tak membekas apa-apa pada beberapa paragraf akhir, bahkan pembaca tidak membawa membawa hikmah kisah inspiratif anda, maka dikatakan gagal. Mengapa? Karena tidak berhasil karena tidak menginspirasi orang lain. 


https://youtu.be/1OKVRhaAcmE

Di acara _*Personal Branding Melalui Menulis & Menulis itu Gampang*_

Om Jay menceritakan pengalaman ketika awal mula menulis blog sampai berhasil menjadi juara dan pergi ke negeri Cina. 
Yang paling menakjubkan mendapat hadiah 20 juta. Dan mengajarkan guru untuk membuat blog. Nah itu lah Om Jay sekarang di juluki bapak Blogger Indonesia. 



Menjadi guru produktif memang tidak mudah. Tapi bisa dilakukan kita kreatif dan terus berusaha. 


Alhamdulilah sangat bermanfaat ngobrol bareng Om Jay dan Pak Min pelajaran berharga untuk semangat menulis dan termotivasi terus untuk berkarya.


Jumat, 23 Juli 2021

Menulis Membuatku Naik Kelas dan Berprestasi

Menulis Membuatku Naik Kelas dan Berprestasi 

Alhamdulilah pada kesempatan malam ini dipertemuan ke 6 dibuka sama Om Jay. mempersilahkan Ibu Maesaroh Dan pada kesempatan kali ini yang menjadi Moderator Ibu Maesaroh, M.Pd. dan Sebagai Narasumber  Aam Nurhasanah,S.Pd. Pada malam hari  ini tema yang akan di ambil mengenai Menulis Membuatku Naik Kelas dan Berprestasi .  mempersilahkan berselancar keblog nara sumber . Sungguh prestasi yang baik,,bu Aam sudah menerbitkan buku banyak sebnayk 20 buku semnjank tahun 2020,menjadi Modewraor,editor,kurator 4 kali Narasumber merupakan kreaktifitas yang luar biasa,Butuh komintmen dan semangat yang tinggi pada dari untuk tidak goyah dalam mengukir mimpi.

Pada malam hari ini narasumber mulai memberikan paparan tentang tema Menulis Membuatku Naik Kelas dan Berprestasi. 

Pengalaman  luar biasa mengisfirasi bisa menjadi narasumber Editor dan Kurator setelah menjadi peserta belajar menulis di gelombang dan di gelombang 12 gelombang 12 dengan semangat dan tekad yang kuat ibu Aam Nurhasanah,S.Pd ,akhirnya bisa menyusul teman seperjuangannya seperti cak inin,ibu Noralia,cak ato untuk menggapai mahkota.syukur alhamduliah salah satu mimpinya menjadi kenyataan banayk karya yang terus dilahirkan hingga terus berlanjutkan sampai sekarang .

Diakhir cerita BU Aam Nurhasanah,S.Pd memberikan motivasi bahwa kita harus selalu memumpuk semangat dan kepercayaan diri dengan dapat mencari sumber inspirator dan motivasi seperti Ibu Kanjeng dan Om Jay jangan pernah kita lelah untuk belajar, belajar itu sepanjang hayat, seumur hidup dalam tulisan kita menerangkan gaya amati,tiru kemudian modifikasi (ATM)setiap hari munis merupakan kata kunci.

Ibu Aan Nurhasanah,S.Pd. Narasumber kita memberikan motivasi yang paling bagus. Menulis menjadi hidup berwarna, menulis agar kehidupan bermakna,menulis tiap hari ini agar engkau dikenal esok hari .

Ibu Aan Nurhasanah,S.Pd memenangkan juara lomba Blog PGRI Tingkat Nasional.Sungguh presentasi yang membangkikan semongga segera kiprah beliau dikelas banyak mendatankan insfirasi dan motivasi .

nah itu lah sekelumit pengalamam menulis naik kelas banyak buku yang diterbitkan menjadi kurator, narasumber, moderator, editor .mudah mudah bacan ini sangat bermanfaat bagi semua yang membaca khususnya bagi saya yang sedang belajar menulis

,

Pertemuan ke 6 : 21 Juli 2021                            
Jam 19.00 WIB.                                                          
Tema : Menulis Membuatku Naik Kelas dan Berprestasi                                                               NaraSumber : Aam Nurhasanah,S.Pd.
Moderator :  Maesaroh, M.Pd.
Gelombang ke 19 dan 20.                              
 Nama :  Nia Kania Dewi  SMAN 1 Rancaekek




Rabu, 21 Juli 2021

Mengenal Penerbit Indie

Mengenal Penerbit Indie


Alhamdulilah  pada kesempatan malam ini dipertemuan ke 5 acara dibuka oleh pak Wijaya Kusumah, dimana pada malam ini sebagai moderator bapak Bambang Purwanto. Beliau biasa disapa Mr. Bams atau Mario Teduh. Beliau berasal dari kota Bandung. 

Untuk malam ini moderator mengenalkan narasumber dan memberikan biodatanya.    https://cakinin.blogspot.com/2020/10/curiculum-vitae.html
kuliah pada malam ini dipusatkan di gelombang ke 20. Dimalam ini sebagai narasumber pak Mukminin,S.Pd,.M.Pd. Atau yang sering disapa Cak Imin dari  Lamongan yang mana Beliau akan memberikan materi Mengenal Penerbit Indie. 

Pada  kali ini Mengenal Penerbit Indie. narasumbe berargumen. 

Di zaman melinial ini semua orang bisa menulis dan menerbitkan buku. Baik sebagai pelajar, mahasiswa, pegawai, guru, dosen, maupun wiraswasta. Menulis dan menerbitkan buku itu mudah, tidak serumit yg kita bayangkan. Apalagi sebagai seorang guru pasti bisa menulis baik fiksi maupun karya ilmiah. Guru memiliki banyak kisah dan pengalaman inspiratif tersebut perlu kita tulis dan terbitkan buku  menjadi yang bermanfaat bagaimana orang lain/ pembaca. 

Untuk melatih menulis membutuhkan ketelatenan atau ketekunan pada awalnya menulis bagi pemula sangat sulit harus ada ide. apa yang harus ditulis kadang dihapus lagi. Dengan tiap hari berlatih dan termotivasi dengan ikut kegiatan menulis maka sedikit demi sedikit bisa diikuti oleh seorang penulis serta mewujudkan keinginan untuk membuat buku. Alangkah baiknya kita banyak baca untuk memotivasi diri kita dan termotivasi oleh orang lain kok orang itu bisa apa saya bisa itu yang saya suka berucap didalam hati, akan tetapi pada akhirnya pastikan itu bisa dilalui. 

Kata kata mutiara dari seorang narasumber untuk memotivasi diri :

  1. "Semua orang akan mati kecuali karyanya, maka tulislah sesuatu yang akan membahagiakan dirimu di akhirat kelak". - Ali bin Abi Thalib
  2. "Kalau kamu bukan anak raja dan engkau bukan anak ulama besar, maka jadilah penulis". - Imam Al-Ghazali

Tahapan Cara Menulis dan Menerbitkan Buku yang Tepat.

Seorang yang ingin  bisa menulis dan menerbitkan buku, maka perlu memahami tahapan menerbitkan buku. Ada 5 tahapan yg harus dilalui: 

1. Prawriting

a.. Tahap awal penulis mencari ide apa yang akan ditulis dg peka terhadap sekitar ( Pay attention).
b. Penulis hrs kreatif menangkap fenomena yg terjadi di sekitar untuk menjadi tulisan.
c. Penulis banyak membaca buku.

2. Drafting

Penulis mulai menulis naskah buku sesuai  yang dengan apa yang die
sukai ( pasion). Boleh menulis artikel, cerpen, puisi, novel dan sebagainya dg penuk kreatif merangkai kata, menggunakan majas, dan berekpresi untuk menarik pembaca.

3. Revisi

Setelah naskah selesai maka kita lakukan revisi naskah. Merevisi tulisan mana yang baik dicantumkan, naskah mana yang perlu dibuang,   naskah mana yg perlu ditambahkan. 

4. Editting/ Swasunting

Setelah naskah kita revisi maka masuk tahapan editting. Penulis melakukan pengeditan. Hanya memperbaiki berbagai kesalahan tanda baca, kesalahan pada kalimat. Tahap ini boleh dikatakan sebagai "Swasunting" yaitu menyunting tulisan sendiri sebelum masuk penerbit, kan malu kalau banyak kesalahan. Maka penulis dituntut untuk memiliki kemampuan bahasa Indonesia yang baik dan benar sesuai EBBI. 

5. Publikasi  

Jika tulisan Anda yg berupa naskah buku sudah yakin maka Anda memasuki tahap Publikasi atau penerbitan  buku.

Pertanyaannya apakah Anda sudah mempunyai pandangan penerbit yg akan menerbitkan buku Anda? 

Jawabnya adalah penerbit Independen ( penerbit Indie) yg bapak suka. Di dalam grup ini ada 3 peberbit indie:
✓ Oase
✓ Gemala
✓ YPTD dan 
✓ Kamlia Press Lamongan.

Sebelum kita menerbitkan buku alangkah baiknya kita mengenal dulu atau melek tentang penerbit terutama penerbit mayor dan penerbit Indie. 

Oleh = Mukminin

Untuk pembahasan kali ini narasumber memberi arahan ada dua penerbit :
  • Penerbit Mayor 
  • Penerbit Indhie
Apa bedanya kedua penerbit ini? 
Berikut ini uraiannya

1.  Jumlah Cetakan di penerbit mayor. 

# Penerbit mayor  mencetak bukunya secara masal. Biasanya cetakan pertama sekitar 3000 eksemplar atau minimal 1000 eksemplar untuk dijual di toko-toko buku.

#Penerbit indie : hanya mencetak buku apabila ada yang memesan atau cetak berkala yang dikenal dengan POD ( Print on Demand) yang umumnya didistribusikan melalui media online Facebook, Twitter, Instagram, Youtube, WA grup dll.

2.  Pemilihan Naskah yang Diterbitkan

# Penerbit mayor : 

Naskah harus melewati beberapa tahap prosedur sebelum menerbitkan sebuah naskah. Tentu saja, menyambung dari poin yang pertama, penerbit mayor mencetak bukunya secara masal 1000 - 3000 eksemplar. Mereka ekstra hati-hati dalam memilih naskah yang akan mereka terbitkan dan tidak akan berani mengambil resiko untuk menerbitkan setiap naskah yang mereka terima. Penerbit mayor memiliki syarat yang semakin ketat, harus mengikuti selera pasar, dan tingginya tingkat penolakan.

# Penerbit indie : 

Tidak menolak naskah. Selama naskah tersebut sebuah karya yang layak diterbitkan; tidak melanggar undang-undang hak cipta karya sendiri, tidak plagiat, serta tidak menyinggung unsur SARA dan pornografi, naskah tersebut pasti kami terbitkan. Kami adalah alternatif baru bagi para penulis untuk membukukan tulisannya.

3.  Profesionalitas

# Penerbit mayor : 

Penerbit mayor tentu saja profesional dengan banyaknya dukungan Sumber Daya Manusia di perusahaan besar mereka.

# Penerbit indie : kami pun profesional, tapi sering disalah artikan. Banyak sekali anggapan menerbitkan buku di penerbit indie asal-asalan, asal cetak-jadi-jual. Sebagai penulis, harus jeli memilih siapa yang akan jadi penerbit Bapak Ibu dan Saudara-saudara. Jangan tergoda dengan paket penerbitan murah, tapi kualitas masih belum jelas. Mutu dan manajemen pemasaran buku bisa menjadi ukuran penilaian awal sebuah penerbitan. Kadang murah Cover kurang bagus, kertas dalam coklat kasar bukan bookpaper ( kertas coklat halus). Kami jaga mutu Cover bagus cerah mengkilat isi buku kertas cokal halus awet ( bookpapar).

4.  Waktu Penerbitan

# Penerbit mayor : 

Pada umumnya sebuah naskah diterima atau tidaknya akan dikonfirmasi dalam tempo 1-3 bulan. Jika naskah diterima, ada giliran atau waktu terbit yang bisa cepat, tapi ada juga yang sampai bertahun-tahun. Karena penerbit mayor adalah sebuah penerbit besar, banyak sekali alur kerja yang harus mereka lalui. Bersyukur kalau buku bisa cepat didistribusikan di semua toko buku. Namun, jika dalam waktu yang ditentukan penjualan buku tidak sesuai target, maka buku akan dilepas oleh distributor dan ditarik kembali oleh penerbit.

# Penerbit indie :
 Tentu berbeda kami akan segera memproses naskah yang kami terima dengan cepat. Dalam hitungan minggu bukumu sudah bisa terbit. Karena memang, kami tidak fokus pada selera pasar yang banyak menuntut ini dan itu. Kami menerbitkan karya yang penulisnya yakin karya tersebut adalah karya terbaiknya dan layak diterbitkan sehingga kami tidak memiliki pertimbangan rumit dalam menerbitkan buku.

5.  Royalti

# Penerbit mayor : 

kebanyakan penerbit mayor mematok royalti penulis maksimal 10% dari total penjualan. Biasanya dikirim kepada penulis setelah mencapai angka tertentu atau setelah 3-6 bulan penjualan buku.

# Penerbit indie : 

umumnya 15-20%  dari harga buku. Dipasarkan dan dijual penulis lewat fb, Instagram, wa grup, Twitter, status, dll

6. Biaya penerbitan

# Penerbit mayor : 

Biaya penerbitan gratis. Itulah sebabnya mereka tidak bisa langsung menerbitkan buku begitu saja sekalipun buku tersebut dinilai bagus oleh mereka. Seperti yang sudah disebut di atas, penerbit mayor memiliki pertimbangan dan tuntutan yang banyak untuk menerbitkan sebuah buku karena jika buku tersebut tidak laku terjual, kerugian hanya ada di pihak penerbit. 

# Penerbit indie : 

Berbayar sesuai dengan aturan masing-masing penerbit. Antara penerbit satu dengan yang  lain berbeda. Karena pelayanan dan mutu buku yg diterbitkan tidak sama.

Demikian Pemaparan yang disampaikan narasumber, semoga bermanfaat bagi kita semua  yang menulis dan akan menerbitkan buku terutama khususnya untuk tulisan  diblog ini bisa dibaca serta bisa menjadi petunjuk untuk menerbitkan buku. 


 
Pertemuan ke 5 : 21 Juli 2021                            Jam 19.00 WIB.                                                           Tema : Mengenal Penerbit Indie.                       Nara Sumber : Mukminin,S.Pd.,M.Pd. (cah lmin) 
 Moderator :  Bambang Purwa to (MR Bams) 
 Gelombang ke 19 dan 20.                               Nama :  Nia Kania Dewi  SMAN 1 Rancaekek








Selasa, 20 Juli 2021

Belajar Seumur Hidup

 Belajar Seumur Hidup



Belajar merupakan aktifitas manusia yang tidak akan pernah berakhir dan berlangsung sepanjang masa tanpa batasan usia sebagai sarana menambah wawasan keilmuan maupun keterampilan.

Semestinya khusus pendidikan formal, sesuai dengan Pembukaan Undang-undang Dasar 1945 bahwa negara berkewajiban mencerdaskan kehidupan bangsa, sehingga pendidikan tidak boleh lagi pandang bulu, semua anak bangsa berhak mengecap bangku sekolah, tidak ada diskriminasi. Pun begitu dengan pendidikan informal dan non formal

Belajar seumur hidup adalah proses yang menekankan tentang pendidikan berlangsung terus menerus sejak seseorang dilahirkan hingga meninggal dunia, baik dilaksanakan di jalur pendidikan formal, non formal maupun informal.

Dalam era globalisasi sekarang ini, pendidikan bermutu dipandang sebagai kegiatan pembekalan pada manusia untuk menyongsong perubahan dan perkembangan. Peradaban dunia saat ini, secara keseluruhan berada dalam tatanan global yang ditopang oleh perkembangan teknologi komonikasi, transformasi dan informasi.

Fokus utama pendidikan untuk generasi muda Indonesia selayaknya diarahkan pada kearifan lokal, sehingga karakter pribadi dan adat istiadat budaya khas setiap daerah tidak luntur atau hilang tertelan arus globalisasi. 

Dua tahun ini di semua bidang mengalami penyesuaian dan perubahan. Tidak terkecuali dunia pendidikan. Selama Pandemi Corona ini semua bidang kehidupan harus menyesuaikan dengan kondisi dengan diterapkannya protokoler kesehatan minimal 3 M.

Mendadak sekolah harus ditutup dalam artian siswa tidak lagi boleh ke sekolah. kegiatan belajar pun dialihkan dari rumah masing-masing siswa. Begitupun dengan gurunya harus mengajar dari rumah. Kondisi ini tentunya sangat berbeda dengan kondisi pada saat normal, di mana guru dan siswa bersama-sama belajar tatap muka di kelas.

Pada akhirnya kebijakan yang sampai pada sekolah adalah sekolah menerapkan pendidikan jarak jauh dalam memberikan layanan pembelajarannya. Sebetulanya pendidikan jarak jauh bukan hal yang baru. Sejatinya para guru sudah dibekali dengan berbagai konsep layanan pendidikan. Hanya saja dalam teknisnya ini yang perlu penyesuaian. Hal ini dikarenakan kemampuan tiap guru dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran jarak jauh berbeda-beda.

Pembelajaran jarak jauh yang dimaksud adalah pembelajaran yang dilakukan melalui media online. Tentu dalam pelaksanaan teknis pembelajaran online ini membutuhkan persiapan dan tahapan. Jika guru sebagai pendidik saja butuh persiapan untuk melaksanakan pembelajaran online ini, lalu bagaimana dengan para siswanya?

Tentu hal ini menjadi perhatian bersama, dalam hal ini bagi para guru, orang tua dan siswa. Kondisi pandemi  Belajar Seumur Hidup

Corona ini mengajarkan banyak hal. Memberikan banyak makna dalam konteks pendidikan. Lihat saja dari mulai kebiasaan belajar di kelas dilayani oleh guru di sekolah. Di masa pandemi Korona ini harus beralih tempat belajar dari rumah bahkan sampai pada cara belajarnya. 

Sejatinya belajar tidak mengenal waktu dan tempat. Jadi kondisi Pandemi Corona ini memberikan pelajaran kepada kita semua bahwa belajar bisa di mana pun dan kapan pun. Kondisi sesulit apapun namanya belajar harus tetap dilaksanakan. Bagaimana caranya, itu urusan teknis bukan esensi.

Setidaknya di masa Pandemi Corona ini semua orang bisa memahami pentingnya belajar. Mengetahui betapa besarnya jasa guru. Terutama orang tua dan siswa. 

Di rumah dengan kesibukannya orang tua harus bisa mendampingi belajar anaknya. kemudian siswa atau anak harus bisa menerima cara mengajar orang tuanya yang berbeda dengan cara mengajar gurunya.

Jika disadari tentu masa pandemi Korona ini memiliki banyak makna dalam belajar. Tidak harus di kelas belajar itu, tidak harus di sekolah belajar itu. sejatinya belajar itu bisa dimana saja, terutama belajar dari rumah. Istilahnya rumah adalah madrasah atau sekolah pertama bagi anak. 

Jadi Pandemi Corona ini sejatinya mengembalikan peran orang tua sebagai sekolah bagi para anaknya. Kemudian, belajar tidak harus sama dengan yang ada.

Belajar Seumur Hidup di sekolah atau guru ajarkan. Karena sejatinya belajar itu bisa dari siapa saja. Bisa dengan apa saja, dari penerapan protokoler kesehatan ini anak-anak bisa belajar. Misalkan cara mencuci tangan pakai sabun dan manfaatnya. Belajar menjaga kesehatan diri dan keluarga. Bahkan belajar menjaga lingkungan sekitar dengan cara menghindari kerumunan Maka sudah selayaknya seorang guru harus mampu menjadi jembatan untuk para siswa dalam mengikuti ini dengan penuh semangat dan disiplin. Demi menunjang kelancaran proses belajar seumur hidup.

Belajar itu tidak kenal usia. Selama masih bisa bernapas maka disaat itu kita bisa terus belajar. Jadi bukan hanya anak yang harus belajar. Orang tua pun harus terus belajar. Apalagi orang tua sudah lebih tahu terlebih dahulu tentang rasa kehidupan ini. Tentu orang tua harus dapat memberikan pelajaran yang bermakna bagi para anaknya. Walaupun hanya dari rumah, orang tua bisa menjadikan rumah sebagai wahana dan media pelajaran untuk anak-anaknya bahkan untuk keluarga. 

Orang tua harus memahami arti dari pendidikan, bahwa pendidikan itu adalah sebuah proses. Orang tua harus memahami arti belajar, bahwa belajar itu tidak instan. Intinya orang tua harus memahami bahwa yang namanya pendidikan, belajar itu tidak kenal waktu, usia, tempat dan apapun.

Melalui mediator yang disebut guru, siswa dapat memperoleh menu sajian bahan ajar yang sesuai. Sehingga siswa dapat belajar dan mengembangkan potensi atau kemampuan yang dimilikinya secara optimal melalui pendidikan sekolah. 

Sebagai guru milenial harus mampu berkarya dalam menghadapi  pembelajaran di masa pandemi juga  harus memiliki banyak ide yang inovatif dan kreatif, meskipun pembelajaran dilakukan secara online tetapi para siswa tetap aktif dan dapat memahami terhadap materi yang telah disampaikan oleh gurunya. 

Jabatan mulia sebagai mandataris Allah di muka bumi pantas didapatkan para pembelajar sepanjang hayat, semesta terjaga. Diri aman sentosa sampai ke jannah-Nya. Semoga para pendidik se-Indonesia termasuk kepada pembelajar sepanjang hayat, senantiasa diridukan siswa-siswi, menjadi panutan teman sejawat, menjadi tangan kanan atasan, dan dipercaya di masyarakat. 

Tulis ini adalah rangkuman berbagai ragam peristiwa yang mewarnai proses belajar mengajar dari sudut pandang guru. belajar seumur hidup adalah sebuah proses panjang dan melelahkan. 

Walaupun mungkin masih jauh dari kata sempurna, sebab mencurahkan keseharian menjadi sebuah tulisan butuh proses belajar, setidaknya tulis ini sudah dapat dinikmati. Pada akhirnya, tulis ini mampu menjembatani ide yang selama ini terpendam, bisa tersampaikan menjadi sebuah amanah lugas kepada para pembaca. Terima kasih. 

Senin, 19 Juli 2021

Menulis Buku dari Karya Ilmiah

Menulis Buku dari Karya Ilmiah



Pada kesempatan hari ini pas malam takbir berkumandang dimesjid, takbir sangat meriah kedengeran pada hal, lagi ada PPKM yang mana  orang-orang tidak boleh keluar rumah tapi didaerah tempat tinggal meriah sekali, itupun hanya kedengeran saja dari rumah. 

Tak kerasa sudah lebaran haji lagi, Dua kali sudah dilalui Lebaran haji selama pandemik, Untuk malam ini kebetulan saya ada kegiatan untuk ikut Pelatihan Belajar Menulis PGRI. 

Yang mana pada kesempatan kali ini sebagai moderatornya  Ibu Aam Nurhasanah,            moderator langsung memperkenalkan narasumber alumni gelombang 8 dimana narasumber yang mengedit naskah. Narasumber salah satu peserta buku yang tembus ke penerbit mayor PT Andi Offset. 


Moderator memberikan CV narasumber 
https://drive.google.com/file/d/1oHk-MJUfcYYbo_ZCMGXINK_GEIGMiOAw/view?usp=drivesdk

Moderator memperkenalkan narasumber untuk malam ini  yaitu Ibu Noralita  Purwa Yunita, M.Pd. yang  mana beliau akan beri Pemaparan  materi tentang Menulis Buku dari Karya Ilmiah. 

narasumber  memberi sambutan dengan mengucapkan sujud syukur  kepada Allah Subhanawataallah. Yang mana dalam pelatihan menulis ini berjumpa dengan penulis hebat secara online, Tak lupa sholawat  dan salam tercurahkan kepada baginda Nabi Muhammad SWA, beserta bersama para sahabatnya. Semoga kita mendapat kebahagian diakhir nanti. 

Ingat ketika kita kuliah sebelum lulus S1 harus menempuh pembuatan Tugas Akhir untuk memenuhi syarat sarjana. 

Dan kalau ikut kuliah S2 tentunya sebelum lulus harus membuat tesis untuk syarat kelulus, tujuan prasyarat ini harus dipenuhi untuk mendapatkan gelar dan lulus serta mendapatkan nilai, lanjutnya setelah sidang dan mendapatkan gelar Maka KTI pasti dibiarkan tergeletak begitu saja atau di simpen di erak perpustakaan rumah, bahkan  gudang. 

Lalu setelah menjadi guru, kita diberikan tuntutan untuk membuat satu jenis karya ilmiah yakni PTK. Dari sini kita dapat melihat bahwa manfaat karya ilmiah hanya sebatas untuk memenuhi tuntutan tertentu. 

PTK atau Best Practice. Setelah laporan PTK dibuat dikumpulkan. Ke penilai angka kredit. Laporan tersebut biasanya hanya akan disimpan oleh penulis sendiri. Jika beruntung, laporan PTK itu bisa terpajang di perpustakaan sekolah. 

Untuk perjuangan pembuatan KTI ini tentunya tidak mudah butuh, waktu, tenaga pengorbanan psikis yang harus dikeluarkan ada juga, untuk  penyelesaian Membuat KTI sampai menghabiskan waktu berbulan bulan bahkan bertahun tahun. 

Disini kita harus menyikapi bagaimana KTI ini susah  pembuatnya,  diusahakan untuk membuat buku perjuangannya, kalau ingat perjuangan untuk membuat KTI sangat  
melelahkan sekali. harus Bolak balik perpustakaan, bolak balik pembimbing, maka dari itu manfaatkan sebaik baiknya biar bisa jadi buku. Serta bermanfaat bagi semua. Atau dibaca oleh semua kalangan khalayak yang lebih luas!.

Yang lebih penting adalah muatan data dan temuan-temuan yang terdapat dalam sebuah KTI sudah barang tentu merupakan sebuah rangkaian informasi penting dan dapat bermanfaat bagi pemecahan persoalan faktual yang sedang dihadapi di lapangan.

Solusi yang nyata lebih banyak manfaat syarat syarat tentang  mengubah menjadi buku. 

Apa *manfaat karya ilmiah VERSI BUKU??* 

  1. Dapat dibaca oleh masyarakat awam
  2. Buku dapat di perjual belikan,jadi ada keuntungan material yang dapat kita peroleh.  
  3. Bagi bapak ibu ASN, buku dapat dijadikan publikasi ilmiah yang dapat menambah poin angka kredit. Jadi selain mendapatkan poin AK dari laporan PTK, bapak ibu juga akan mendapatkan poin dari publikasi ilmiah berupa buku tadi. Sekali dayung 2 pulau terlampau.
  4.  Jika buku bapak ibu banyak yang baca, banyak yang beli, ada kemungkinan nama bapak ibu sebagai penulis akan dikenal oleh banyak orang, ini juga merupakan keuntungan tersendiri. 
  5. Ilmu yang ada, dapat tersebar bebas tanpa sekat jika sudah diubah menjadi BUKU

Lalu bagaimana *CARA MENGUBAH PTK MENJADI BUKU?*


  1. Ubah judul KTI atau PTK kita menjadi lebih populer.

    Sebagai contoh 
    JUDUL TESIS 
     *Pengembangan modul berbasis riset pada materi reaksi redoks untuk meningkatkan keterampilan generik sains siswa kelas X SMA* 

    Ketika diubah menjadi JUDUL BUKU

     *kiat menulis modul berbasis riset*

    Dapat dilihat dari contoh judul ini, objek/fokus penelitian Tesis terletak pada *pengembangan / pembuatan modul*,,jadi ketika diubah menjadi judul BUKU, sesuaikan dengan fokus penelitian itu.
    Tinggal ditambah kata : KIAT, JURUS, STRATEGI, CARA SUKSES atau yang lainnya Judul KTI VERSI BUKU hanya berfokus pada objek penelitian saja. Hilangkan materi, subjek, tempat penelitian. 

  2. Ubah bab 1 (Pendahuluan) pada KTI menjadi BAB 1 Buku.                    
    A. Hapus rumusan masalah
    B. Hapus definisi operasional 
    C. Hapus manfaat penelitian
    Kita dapat mengisi bab I ini dengan memasukan permasalahan pembelajaran secara umum, alasan menggunakan metode/media/model pada pembelajaran, atau materi pelajaran yang kita teliti.              Namun, disini ada beberapa hal yang harus diperhatikan yaitu:       

  3. BAB II dan seterusnya pada KTI versi buku dapat diambil dari pengembangan kajian teori pada Bab II KTI aslinya.                                    *Sebagai contoh* bab 2 KTI yang merupakan landasan teori berisi
    2.1. hasil belajar
    2.2. media pembelajaran
    2.3. Modul
    2.4. metode pembelajaran
    2.5 pembelajaran berbasis riset.                                                                                Nah ini ketika menjadi buku dapat dibuat menjadi beberapa bab yaitu

    Sub bab 2.1. hasil belajar menjadi bab 2 buku 
    Bab 2 TEORI BELAJAR
    2.1. belajar
    2.2. permasalahan dalam pembelajaran
    2.3. Hasil belajar dan faktor-faktor yang mempengaruhinya


    Sub bab 2.2. media pembelajaran menjadi bab 3 buku
    Bab 3 MEDIA PEMBELAJARAN
    3.1. Pengertian media
    3.2. jenis media
    3.3. manfaat media


    Sub bab 2.3. modul menjadi bab 4 buku
    Bab 4 mengenal modul 
    4.1.pengertian modul
    4.2. karakteristik modul
    4.3.sistematika modul
    4.4. kelebihan modul
                                                                      Dan seterusnya hingga sub bab dalam bab 2 selesai...Dengan demikian hanya dari bab 2 KTI saja, bapak ibu sudah dapat menuliskan/ mengubahnya menjadi beberapa bab dalam buku.  

  4. Bab V dapat diambil dari hasil penelitian dan pembahasan. 

    A.Kita dapat memasukkan hasil penelitian KTI ke dalam buku kita. Ini dapat diawali dengan kata pengantar "pada bab ini merupakan uraian dari hasil penelitian.... ". 

    B.Hilangkan semua kata Penelitian/ laporan PTK, laporan skripsi dan lainnya yang biasanya ada di karya ilmiah

    C.Boleh menampilkan grafik tetapi jangan terlalu banyak. Cukup grafik yang penting saja. Grafik lain yang tidak ditampilkan, ubah dalam bentuk kalimat
  5. Secara kebahasaan dan penyajian, karya ilmiah versi buku haruslah berbeda dengan versi laporan. Susunan dan gaya tulisan bebas  terserah penulis, karena setiap penulis memiliki ide  dan kreativitas masing-masing  sesuai dengan pengalaman dan bahan bacaannya. Semakin literatnya penulis  maka akan semakin oke buku yang dia tulis. Hal ini karena membaca, berpikir dan menulis adalah satu rangkaian literasi yang tidak dapat dipisahkan. Selain itu, kita harus mengupayakan agar pembaca memahami isi buku kita secara lengkap, dan mengena apabila menjadi karya ilmiah kita diubah menjadi buku
  6. Berikanlah ulasan mengenai kelebihan dan kelemahan penelitian yang anda lakukan agar pembaca yakin bahwa anda benar-benar telah melakukan penelitian tersebut
  7. Daftar pustaka boleh menggunakan blog namun situs blog resmi seperti Kemendikbud.go.id, Jurnal ilmiah, e book,,atau karya ilmiah lainnya JANGAN gunakan daftar pustaka berupa blog pribadi dengan domain blogspot, wordpress, dll
  8. Karya ilmiah versi buku minimal 70 halaman format A5 dengan ukuran huruf, jenis huruf, dan margin disesuaikan Dengan aturan Penerbit. Kita harus mengubahnya sesuai dengan aturan yang ada sehingga KTI versi buku tidak akan sama struktur dan isinya dengan KTI aslinya. Dengan demikian, membuat buku dari karya ilmiah BUKAN BERARTI HANYA mengubah cover dan judul saja sementara isi sama persis dengan KTI yang sudah kita punya. Itu merupakan suatu kesalahan karena jika seperti itu akan menjadi self plagiarisme untuk karya kita.
agar dapat dibaca oleh para pengajar lainnya. Ini lebih baik daripada berbagi file laporan karya ilmiah kita. Jika karya ilmiah kita dibukukan, selain memberikan manfaat dalam berbagi ilmu, buku karya ilmiah karya kita juga akan memiliki ISBN. Ini sangat penting  dan mungkin dibutuhkan bagi pengajar untuk menambah nilai angka kredit. 

Diakhiri kata dari penulis semoga tulisan resume ke 4  ini bermanfaat bagi semua yang membaca, maaf kalau salah salah kata, namanya manusia tak luput dari kesalah


Pertemuan ke 4 : 19 Juli 2021                             Jam 19.00 WIB.                                                    Tema : Menulis Buku dari Karya Ilmiah.             Nara Sumber : Noralita Purwa Yunita, M.PD.  Moderator :  Aam NURHASANAH.        Gelombang ke 19 dan 20.                                Nama :  Nia Kania Dewi  SMAN 1 Rancaekek







Jumat, 16 Juli 2021

Dibalik menulis bisa menerbitkan buku

Membongkar Rahasia Menulis Hingga Menerbitkan Buku


 Pelatihan menulis yang ke-3 pada hari ini jumat 16 Juli 2021 Jam 19.00 dibuka oleh pak Wijaya Kusumah yang kami panggil Om Jay kata kata pepatah yang paling bijak dari Om Jay. Katak melompat burung terbang walaupun jarak kita jauh, kita bisa belajar bersama di dunia Maya tanpa saling berpandang. Setelah Om Jay berkata kata maka mempersiapkan Mr Bams untuk memulai. Karena Mr Bams pada malam ini sebagai moderator 


Pak moderator Mr Bams segera menyapa para peserta dengan menyampaikan salam literasi. Beliau juga menyampaikan beberapa hal yang perlu diketahui oleh para peserta agar mengikuti kelas ini dengan semangat. Tersenyumlah agar semangat dan imun bertambah.

sebagai narasumber malam ini Ibu Rita Wati, S. Kom, yang mana pada kesempatan ini narasumber memberikan salam dulu, dan dimulai dengan berdoa untuk pembukaan awal dengan kata lain biar lancar untuk berkegiatan malam ini  diawali dengan mengucapkan.                  *Bismillahirrohmanirrohim*

Sebagai narasumber Ibu Rita Wati, S.Kom        memberikan judul materi tentang *Membongkar Rahasia Menulis Hingga Menerbitkan Buku.*

Diawali dengan pemberian writeboard online narasumber memberi arahan kalau ada yang memberikan statemen ditulis disana bisa diketik dengan memilih icon A. 

https://whiteboard.fi/p7u7d







Tujuan saya menulis mengisi waktu luang dari pada diam, tuangkan dalam tulis, baik di whatsapp, di facebook, di blogsport. Atau di doc. WordPress, Kompasiana, YPTD

Asal mulanya menulis melihat bapak blog Indonesia kami menyebutnya ( Om Jay) , tiap kali blog yang muncul dibaca dan terus menerus seperti itu jadi terinsfirasi serta termotivasi untuk baca dan  menulis terus dengan baca pasti ada ide untuk menulis. Tulisan biasanya dituangkan kedalam catatan doc, whatsapp. 


Catatan mengenai bahan ajar. Terkadang saya berpikir apa saya bisa menulis. Tapi dengan rasa percaya diri bisa enggaknya alhamdulilah bisa dilalui juga untuk menulis buku, yang saya baru bisa menerbitkan buku bahan aja itu pun masih kelompok tapi segitu juga harus bersyukur biar menjadi lebih semangat lagi untuk menulis buku terkadang menulis itu kalau kita serius butuh konsentrasi, dan konsisten serta konsentrasi kalau membuat tulisan.  

Tulisan yang dibuat belum pernah dibuku kan kecuali buku bahan aja. Kebetulan saya bergabung dengan penulis buku bahan ajar yang di selenggarakan oleh kogtik PGRI kerja sama dengan Kemendikbud yang mana menghasilkan karya buku kelas XI buku bahan ajar mata pelajaran informatika. 


Manfaat menulis  dari segi kesehatan 

  • Meredakan stress
  • Memecahkan masalah
  • Menuangkan Perasaan
  • Memperbaiki suasana 
  • Meningkatkan daya ingat. 
Nah itulah manfaat dari pada menulis. Saya yakin bahwa Guru sangat bisa menulis tentang buku ajar atau buku pendidikan karena ia memiliki pengalaman terkait pembelajaran dan interaksi antara guru, siswa dan orang tua, yang dibutuhkan adalah ketekunan dan konsisten dalam. Menulis. 

Mengapa Menulis? 

Aktualisasi diri Berupa tulisan yang menggambarkan ide  pengetahuan.            untuk membaca buku jurnal dan sumber. 

Penulis akan dikenal  banyak orang sehingga membuka peluang temen baru dan diminati menjadi narasumber kegiatan tertentu. Jika buku terjual makan akan mendatangkan royalti secara periodik enam buka. Misalnya bisa juga hanya sekali. (mendapat uang karena naskah dijual terputus).


Apa solusinya membaca dan menulis

Mungkin kita pernah belajar menulis membaca Itu merupakan ketrampilan ketika kita masih dibangku sekolah dasar. Utamanya membaca dituntut untuk bisa dan menulis pun begitu, dituntut untuk bisa. Pembelajaran menulis dan membaca tidak bisa dipisahkan satu sama lain. 

Menulis adalah keterampilan yang perlu  dilatih bukan sekedar bakat yang dibawa dari lahir.

Memiliki bakat tampak berlatih dengan tekun mustahil akan menghasilkan karya. Di zaman era digital ini dunia menulis. Sudah bagian dari kehidupan namun jumlah yang menulis buku masih sangat kecil tidak sebanding dengan jumlah pendidikan diindonesia.

Permasalahan dan binggung mau tulis buku  apa, takut salah, takut tidak dianggap, takut judul tidak menarik, takut bukunya tidak dibaca orang, masih banyak lagi rasa takut yang memenuhi pikiran.

Hingga menimbulkan rasa males yang berkepanjangan dengan  dalil 25 (sok sibuk) sibuk ini, sibuk itu hanya untuk menghindari pertanyaan kapan menulis buku.




Versi narasumber rahasia menulis untuk mampu menguasai diri sendiri, membaca buku terbaik, tulisan semua ide yabg muncul sehingga tuntas PUBEI sementara, berlatih menulis setiap hari, buat peta konsep/TOC, tidak takut menunjukan gagasan baru. 
 



Manfaat menulis menurut para ahli 
  • Meningkatkan  kecerdasan
  • Mengembangkan daya inisiatif dan kreaktivitas       
  • Menumbuhkan keberanian
  • Mendorong kemauan dan kemampuan mengumpulkan informasi


Mengapa kita harus menulis diblog  

Blog adalah salah satu media yang dapat mempublikasikan karya tulis tampak harus ditolak, tulisan diblog lebih efektif dan efisien apalagi blog itu gratis bagi penguna lebih digunakan tampak beban hanya penguna blog harus mengunakan Internet biar bisa menyimpan langsung dijaringan. 

Blogsport tampak Internet tidak bisa digunakan. Pastikan kita harus mempunyai email  untuk menulis diblog.

Penulis blog biasanya mereka menulis dulu di doc baru setelah selesai di pindahkan ke media blog untuk di Public agar bisa di baca orang banyak, atau menggomentari dari orang yang bacanya. Kadang orang hanya baca saja ya enggk masalah yang penting bermanfaat tulisan Kita dibaca. 

Tulisan blog bisa dijadikan buku jika satu hari satu tulisan sekitar 2 atau 3 lembar maka dalam sebulan bisa sudah dapat menerbitkan Buku satu buku. 


Masalah Penulis Pemula

  • Susah ide
  • Miskin kosa kata
  • Sulit merangkai  kata
  • Menunda-nunda
  • Binggung mau nulis apa
  • Tifak percaya diri
  • Merasa tulisan jelak /tidak layak untuk ddi baca. 


Saran

Amati tiru modifikasi buku-buku  terbitan buku Kemendikbud. 

Penerbit-penerbit nasional yang besar dan terpercaya, menulis dengan cara bertahap. 

Konsisten, sedikit demi sedikit tetapi rutin setiap hari Atau minggu.

Gunakan waktu luang untuk menulis di an pun dan kapan pun. 

Bawa laptop Kemana pun, kecuali acara-acara khusus tertentu. 

ikat ide - ide yang muncul tiba-tiba dengan cara menuliskannya segera  dibuku tulis atau  di hp. 

Manfaatkan atau gunakanlah aplikasi Google books atau media daring. 

Diakhiri kata dari penulis semoga tulisan resume ke 3 ini bermanfaat bagi semua yang membaca, maaf kalau salah salah kata, namanya manusia tak luput dari kesalahan. 


Pertemuan ke 3 : 16 Juli 2021                             Jam 19.00 WIB
Tema : Membongkar Rahasia Menulis Hingga Menerbit Buku 
Nara Sumber : Rita Wati, S.Kom
Moderator :  Mr Bams
Gelombang ke 19 dan 20
Nama :  Nia Kania Dewi  SMAN 1 Rancaekek



#Salam Literasi.                                                               #Salam blogspot
















Menulis Autobiografi

  Menulis Autobiografi Alhamdulilah  jumat berkah untuk mengikuti Pelatihan Belajar menulis di PGRI yang mana pertemuan kali ini  di bawakan...