ELEMEN UNTUK MELIBATKAN MURID
Guru seperti apa yang tidak ingin muridnya terlibat dalam pembelajaran? Harusnya tidak ada. Yang ada: bagaimana supaya murid terlibat?
Keterlibatan murid dalam pembelajaran terjadi dalam perilaku, emosional, dan kognitif. Jadi, sangat mudah dipahami bahwa keterlibatan murid tergambar dalam perilaku yang baik, perasaan positif dan, pemikiran.
Mempertimbangkan elemen-elemen yang saling terkait ketika merancang dan melaksanakan pembelajaran dapat membantu meningkatkan keterlibatan murid sehingga secara positif memengaruhi pembelajaran dan dampaknya.
Apa sajakah elemen itu?
1. Membuat semuanya bermakna
Supaya terlibat penuh, penting bagi murid untuk yakin bahwa aktivitas belajar yang akan dan sedang dilakukan adalah sesuatu yang bermakna. Jika murid menganggap kegiatan belajar tidak layak dengan waktu dan usaha dikeluarkan, mereka mungkin tidak terlibat secara memuaskan, bahkan melepaskan diri sepenuhnya (asal-asalan, tidak peduli).
Untuk memastikan bahwa kegiatan belajar bermakna secara pribadi, guru dapat menghubungkannya dengan pengalaman dan pengetahuan murid sebelumnya, serta menggarisbawahi manfaat kegiatan yang relevan. Praktisi atau ahli dapat membantu memahamkan mengapa kegiatan itu layak dilakukan, serta kapan dan bagaimana aktivitas tersebut digunakan dalam kehidupan nyata.
2. Mendorong pencapaian kompetensi
Kompetensi dapat menunjukkan kemungkinan murid berhasil dalam suatu kegiatan belajar atau tantangan. Ketika terlihat bahwa peluang mencapai keberhasilan ada, murid perlu membuat rencana agar dapat melakukan aktivitas secara efektif. Ini dapat berdampak positif pada keterlibatan selanjutnya.
3. Memberikan dukungan
Dukungan merupakan alat kontrol murid atas perilaku dan tujuan mereka. Ketika guru melepaskan kendali (tanpa kehilangan kekuasaan), daripada menguatkan kepatuhan dengan arahan dan perintah, tingkat keterlibatan murid cenderung meningkat.
4. Menerapkan pembelajaran kolaboratif
Ketika murid bekerja secara efektif dengan orang lain, keterlibatan mereka akan semakin kuat karena merasa terhubung dengan orang lain.
Untuk membuat kerja kelompok lebih produktif, murid harus tahu bagaimana berkomunikasi dan berperilaku. Guru menunjukkan bagaimana kolaborasi dilakukan, menghindari kelompok yang homogen dan pengelompokan berdasarkan kemampuan, mendorong tanggun jawab individu dengan memberikan peran yang berbeda, serta mengevaluasi kinerja individu dan kelompok.
5. Membangun hubungan positif
Hubungan yang berkualitas adalah faktor penting dalam menentukan keterlibatan murid. Ketika mempunyai hubungan yang dekat dengan guru dan mendapat perhatian, murid terpenuhi kebutuhan perkembangan mereka dalam hubungan dengan orang lain dan rasa memiliki.
Hubungan guru-murid dapat difasilitasi dengan
• peduli terhadap kebutuhan sosial dan emosional murid,
• menunjukkan sikap dan antusiasme yang positif,
• meningkatkan quality time dengan murid,
• memperlakukan murid secara adil, dan
• menghindari penipuan atau pengingkaran janji.
6.Orientasi kepada penguasaan (kemampuan)
Perspektif aktivitas belajar murid juga menentukan tingkat keterlibatan mereka. Ketika melakukan kegiatan belajar karena ingin memahami (orientasi penguasaan) −bukan hanya memperoleh nilai yang baik, terlihat pintar, menyenangkan orang tua, atau mengungguli teman− keterlibatan murid akan lebih penuh dan total.
Untuk mendorong pola pikir orientasi penguasaan ini, guru dapat mendefinisikan dan menyosialisasikan bahwa keberhasilan dalam hal pembelajaran ditentukan oleh ketercapaian referensi kriteria, bukan perolehan nilai. Guru juga dapat memberi penekanan pada kemajuan individu dengan mengurangi perbandingan sosial dan mengakui peningkatan dan upaya siswa.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar