Senin, 19 Juli 2021

Menulis Buku dari Karya Ilmiah

Menulis Buku dari Karya Ilmiah



Pada kesempatan hari ini pas malam takbir berkumandang dimesjid, takbir sangat meriah kedengeran pada hal, lagi ada PPKM yang mana  orang-orang tidak boleh keluar rumah tapi didaerah tempat tinggal meriah sekali, itupun hanya kedengeran saja dari rumah. 

Tak kerasa sudah lebaran haji lagi, Dua kali sudah dilalui Lebaran haji selama pandemik, Untuk malam ini kebetulan saya ada kegiatan untuk ikut Pelatihan Belajar Menulis PGRI. 

Yang mana pada kesempatan kali ini sebagai moderatornya  Ibu Aam Nurhasanah,            moderator langsung memperkenalkan narasumber alumni gelombang 8 dimana narasumber yang mengedit naskah. Narasumber salah satu peserta buku yang tembus ke penerbit mayor PT Andi Offset. 


Moderator memberikan CV narasumber 
https://drive.google.com/file/d/1oHk-MJUfcYYbo_ZCMGXINK_GEIGMiOAw/view?usp=drivesdk

Moderator memperkenalkan narasumber untuk malam ini  yaitu Ibu Noralita  Purwa Yunita, M.Pd. yang  mana beliau akan beri Pemaparan  materi tentang Menulis Buku dari Karya Ilmiah. 

narasumber  memberi sambutan dengan mengucapkan sujud syukur  kepada Allah Subhanawataallah. Yang mana dalam pelatihan menulis ini berjumpa dengan penulis hebat secara online, Tak lupa sholawat  dan salam tercurahkan kepada baginda Nabi Muhammad SWA, beserta bersama para sahabatnya. Semoga kita mendapat kebahagian diakhir nanti. 

Ingat ketika kita kuliah sebelum lulus S1 harus menempuh pembuatan Tugas Akhir untuk memenuhi syarat sarjana. 

Dan kalau ikut kuliah S2 tentunya sebelum lulus harus membuat tesis untuk syarat kelulus, tujuan prasyarat ini harus dipenuhi untuk mendapatkan gelar dan lulus serta mendapatkan nilai, lanjutnya setelah sidang dan mendapatkan gelar Maka KTI pasti dibiarkan tergeletak begitu saja atau di simpen di erak perpustakaan rumah, bahkan  gudang. 

Lalu setelah menjadi guru, kita diberikan tuntutan untuk membuat satu jenis karya ilmiah yakni PTK. Dari sini kita dapat melihat bahwa manfaat karya ilmiah hanya sebatas untuk memenuhi tuntutan tertentu. 

PTK atau Best Practice. Setelah laporan PTK dibuat dikumpulkan. Ke penilai angka kredit. Laporan tersebut biasanya hanya akan disimpan oleh penulis sendiri. Jika beruntung, laporan PTK itu bisa terpajang di perpustakaan sekolah. 

Untuk perjuangan pembuatan KTI ini tentunya tidak mudah butuh, waktu, tenaga pengorbanan psikis yang harus dikeluarkan ada juga, untuk  penyelesaian Membuat KTI sampai menghabiskan waktu berbulan bulan bahkan bertahun tahun. 

Disini kita harus menyikapi bagaimana KTI ini susah  pembuatnya,  diusahakan untuk membuat buku perjuangannya, kalau ingat perjuangan untuk membuat KTI sangat  
melelahkan sekali. harus Bolak balik perpustakaan, bolak balik pembimbing, maka dari itu manfaatkan sebaik baiknya biar bisa jadi buku. Serta bermanfaat bagi semua. Atau dibaca oleh semua kalangan khalayak yang lebih luas!.

Yang lebih penting adalah muatan data dan temuan-temuan yang terdapat dalam sebuah KTI sudah barang tentu merupakan sebuah rangkaian informasi penting dan dapat bermanfaat bagi pemecahan persoalan faktual yang sedang dihadapi di lapangan.

Solusi yang nyata lebih banyak manfaat syarat syarat tentang  mengubah menjadi buku. 

Apa *manfaat karya ilmiah VERSI BUKU??* 

  1. Dapat dibaca oleh masyarakat awam
  2. Buku dapat di perjual belikan,jadi ada keuntungan material yang dapat kita peroleh.  
  3. Bagi bapak ibu ASN, buku dapat dijadikan publikasi ilmiah yang dapat menambah poin angka kredit. Jadi selain mendapatkan poin AK dari laporan PTK, bapak ibu juga akan mendapatkan poin dari publikasi ilmiah berupa buku tadi. Sekali dayung 2 pulau terlampau.
  4.  Jika buku bapak ibu banyak yang baca, banyak yang beli, ada kemungkinan nama bapak ibu sebagai penulis akan dikenal oleh banyak orang, ini juga merupakan keuntungan tersendiri. 
  5. Ilmu yang ada, dapat tersebar bebas tanpa sekat jika sudah diubah menjadi BUKU

Lalu bagaimana *CARA MENGUBAH PTK MENJADI BUKU?*


  1. Ubah judul KTI atau PTK kita menjadi lebih populer.

    Sebagai contoh 
    JUDUL TESIS 
     *Pengembangan modul berbasis riset pada materi reaksi redoks untuk meningkatkan keterampilan generik sains siswa kelas X SMA* 

    Ketika diubah menjadi JUDUL BUKU

     *kiat menulis modul berbasis riset*

    Dapat dilihat dari contoh judul ini, objek/fokus penelitian Tesis terletak pada *pengembangan / pembuatan modul*,,jadi ketika diubah menjadi judul BUKU, sesuaikan dengan fokus penelitian itu.
    Tinggal ditambah kata : KIAT, JURUS, STRATEGI, CARA SUKSES atau yang lainnya Judul KTI VERSI BUKU hanya berfokus pada objek penelitian saja. Hilangkan materi, subjek, tempat penelitian. 

  2. Ubah bab 1 (Pendahuluan) pada KTI menjadi BAB 1 Buku.                    
    A. Hapus rumusan masalah
    B. Hapus definisi operasional 
    C. Hapus manfaat penelitian
    Kita dapat mengisi bab I ini dengan memasukan permasalahan pembelajaran secara umum, alasan menggunakan metode/media/model pada pembelajaran, atau materi pelajaran yang kita teliti.              Namun, disini ada beberapa hal yang harus diperhatikan yaitu:       

  3. BAB II dan seterusnya pada KTI versi buku dapat diambil dari pengembangan kajian teori pada Bab II KTI aslinya.                                    *Sebagai contoh* bab 2 KTI yang merupakan landasan teori berisi
    2.1. hasil belajar
    2.2. media pembelajaran
    2.3. Modul
    2.4. metode pembelajaran
    2.5 pembelajaran berbasis riset.                                                                                Nah ini ketika menjadi buku dapat dibuat menjadi beberapa bab yaitu

    Sub bab 2.1. hasil belajar menjadi bab 2 buku 
    Bab 2 TEORI BELAJAR
    2.1. belajar
    2.2. permasalahan dalam pembelajaran
    2.3. Hasil belajar dan faktor-faktor yang mempengaruhinya


    Sub bab 2.2. media pembelajaran menjadi bab 3 buku
    Bab 3 MEDIA PEMBELAJARAN
    3.1. Pengertian media
    3.2. jenis media
    3.3. manfaat media


    Sub bab 2.3. modul menjadi bab 4 buku
    Bab 4 mengenal modul 
    4.1.pengertian modul
    4.2. karakteristik modul
    4.3.sistematika modul
    4.4. kelebihan modul
                                                                      Dan seterusnya hingga sub bab dalam bab 2 selesai...Dengan demikian hanya dari bab 2 KTI saja, bapak ibu sudah dapat menuliskan/ mengubahnya menjadi beberapa bab dalam buku.  

  4. Bab V dapat diambil dari hasil penelitian dan pembahasan. 

    A.Kita dapat memasukkan hasil penelitian KTI ke dalam buku kita. Ini dapat diawali dengan kata pengantar "pada bab ini merupakan uraian dari hasil penelitian.... ". 

    B.Hilangkan semua kata Penelitian/ laporan PTK, laporan skripsi dan lainnya yang biasanya ada di karya ilmiah

    C.Boleh menampilkan grafik tetapi jangan terlalu banyak. Cukup grafik yang penting saja. Grafik lain yang tidak ditampilkan, ubah dalam bentuk kalimat
  5. Secara kebahasaan dan penyajian, karya ilmiah versi buku haruslah berbeda dengan versi laporan. Susunan dan gaya tulisan bebas  terserah penulis, karena setiap penulis memiliki ide  dan kreativitas masing-masing  sesuai dengan pengalaman dan bahan bacaannya. Semakin literatnya penulis  maka akan semakin oke buku yang dia tulis. Hal ini karena membaca, berpikir dan menulis adalah satu rangkaian literasi yang tidak dapat dipisahkan. Selain itu, kita harus mengupayakan agar pembaca memahami isi buku kita secara lengkap, dan mengena apabila menjadi karya ilmiah kita diubah menjadi buku
  6. Berikanlah ulasan mengenai kelebihan dan kelemahan penelitian yang anda lakukan agar pembaca yakin bahwa anda benar-benar telah melakukan penelitian tersebut
  7. Daftar pustaka boleh menggunakan blog namun situs blog resmi seperti Kemendikbud.go.id, Jurnal ilmiah, e book,,atau karya ilmiah lainnya JANGAN gunakan daftar pustaka berupa blog pribadi dengan domain blogspot, wordpress, dll
  8. Karya ilmiah versi buku minimal 70 halaman format A5 dengan ukuran huruf, jenis huruf, dan margin disesuaikan Dengan aturan Penerbit. Kita harus mengubahnya sesuai dengan aturan yang ada sehingga KTI versi buku tidak akan sama struktur dan isinya dengan KTI aslinya. Dengan demikian, membuat buku dari karya ilmiah BUKAN BERARTI HANYA mengubah cover dan judul saja sementara isi sama persis dengan KTI yang sudah kita punya. Itu merupakan suatu kesalahan karena jika seperti itu akan menjadi self plagiarisme untuk karya kita.
agar dapat dibaca oleh para pengajar lainnya. Ini lebih baik daripada berbagi file laporan karya ilmiah kita. Jika karya ilmiah kita dibukukan, selain memberikan manfaat dalam berbagi ilmu, buku karya ilmiah karya kita juga akan memiliki ISBN. Ini sangat penting  dan mungkin dibutuhkan bagi pengajar untuk menambah nilai angka kredit. 

Diakhiri kata dari penulis semoga tulisan resume ke 4  ini bermanfaat bagi semua yang membaca, maaf kalau salah salah kata, namanya manusia tak luput dari kesalah


Pertemuan ke 4 : 19 Juli 2021                             Jam 19.00 WIB.                                                    Tema : Menulis Buku dari Karya Ilmiah.             Nara Sumber : Noralita Purwa Yunita, M.PD.  Moderator :  Aam NURHASANAH.        Gelombang ke 19 dan 20.                                Nama :  Nia Kania Dewi  SMAN 1 Rancaekek







4 komentar:

  1. terima kasih sdh mengerjakan tugasnya dengan baik

    BalasHapus
    Balasan
    1. Alhamdulilah, walau pun sibuk tapi harus bisa mengerjakan tugas makasih Motivator srllau mmwbei arahan dan bimbingan

      Hapus
  2. Semangat terus menulis resumenya. Boleh sisipi pengalaman pribadi supaya resume lebh hidup.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Maksih bu Aam motivasinya. Jadi lebih semangat nulis

      Hapus

Menulis Autobiografi

  Menulis Autobiografi Alhamdulilah  jumat berkah untuk mengikuti Pelatihan Belajar menulis di PGRI yang mana pertemuan kali ini  di bawakan...