Menulis Buku dari Karya Ilmiah
Pada kesempatan hari ini pas malam takbir berkumandang dimesjid, takbir sangat meriah kedengeran pada hal, lagi ada PPKM yang mana orang-orang tidak boleh keluar rumah tapi didaerah tempat tinggal meriah sekali, itupun hanya kedengeran saja dari rumah.
Tak kerasa sudah lebaran haji lagi, Dua kali sudah dilalui Lebaran haji selama pandemik, Untuk malam ini kebetulan saya ada kegiatan untuk ikut Pelatihan Belajar Menulis PGRI.
Yang mana pada kesempatan kali ini sebagai moderatornya Ibu Aam Nurhasanah, moderator langsung memperkenalkan narasumber alumni gelombang 8 dimana narasumber yang mengedit naskah. Narasumber salah satu peserta buku yang tembus ke penerbit mayor PT Andi Offset.
Moderator memberikan CV narasumber
https://drive.google.com/file/d/1oHk-MJUfcYYbo_ZCMGXINK_GEIGMiOAw/view?usp=drivesdkModerator memperkenalkan narasumber untuk malam ini yaitu Ibu Noralita Purwa Yunita, M.Pd. yang mana beliau akan beri Pemaparan materi tentang Menulis Buku dari Karya Ilmiah.
narasumber memberi sambutan dengan mengucapkan sujud syukur kepada Allah Subhanawataallah. Yang mana dalam pelatihan menulis ini berjumpa dengan penulis hebat secara online, Tak lupa sholawat dan salam tercurahkan kepada baginda Nabi Muhammad SWA, beserta bersama para sahabatnya. Semoga kita mendapat kebahagian diakhir nanti.
Ingat ketika kita kuliah sebelum lulus S1 harus menempuh pembuatan Tugas Akhir untuk memenuhi syarat sarjana.
Dan kalau ikut kuliah S2 tentunya sebelum lulus harus membuat tesis untuk syarat kelulus, tujuan prasyarat ini harus dipenuhi untuk mendapatkan gelar dan lulus serta mendapatkan nilai, lanjutnya setelah sidang dan mendapatkan gelar Maka KTI pasti dibiarkan tergeletak begitu saja atau di simpen di erak perpustakaan rumah, bahkan gudang.
Lalu setelah menjadi guru, kita diberikan tuntutan untuk membuat satu jenis karya ilmiah yakni PTK. Dari sini kita dapat melihat bahwa manfaat karya ilmiah hanya sebatas untuk memenuhi tuntutan tertentu.
PTK atau Best Practice. Setelah laporan PTK dibuat dikumpulkan. Ke penilai angka kredit. Laporan tersebut biasanya hanya akan disimpan oleh penulis sendiri. Jika beruntung, laporan PTK itu bisa terpajang di perpustakaan sekolah.
Untuk perjuangan pembuatan KTI ini tentunya tidak mudah butuh, waktu, tenaga pengorbanan psikis yang harus dikeluarkan ada juga, untuk penyelesaian Membuat KTI sampai menghabiskan waktu berbulan bulan bahkan bertahun tahun.
Disini kita harus menyikapi bagaimana KTI ini susah pembuatnya, diusahakan untuk membuat buku perjuangannya, kalau ingat perjuangan untuk membuat KTI sangat
melelahkan sekali. harus Bolak balik perpustakaan, bolak balik pembimbing, maka dari itu manfaatkan sebaik baiknya biar bisa jadi buku. Serta bermanfaat bagi semua. Atau dibaca oleh semua kalangan khalayak yang lebih luas!.
Yang lebih penting adalah muatan data dan temuan-temuan yang terdapat dalam sebuah KTI sudah barang tentu merupakan sebuah rangkaian informasi penting dan dapat bermanfaat bagi pemecahan persoalan faktual yang sedang dihadapi di lapangan.
Solusi yang nyata lebih banyak manfaat syarat syarat tentang mengubah menjadi buku.
Apa *manfaat karya ilmiah VERSI BUKU??*
- Dapat dibaca oleh masyarakat awam
- Buku dapat di perjual belikan,jadi ada keuntungan material yang dapat kita peroleh.
- Bagi bapak ibu ASN, buku dapat dijadikan publikasi ilmiah yang dapat menambah poin angka kredit. Jadi selain mendapatkan poin AK dari laporan PTK, bapak ibu juga akan mendapatkan poin dari publikasi ilmiah berupa buku tadi. Sekali dayung 2 pulau terlampau.
- Jika buku bapak ibu banyak yang baca, banyak yang beli, ada kemungkinan nama bapak ibu sebagai penulis akan dikenal oleh banyak orang, ini juga merupakan keuntungan tersendiri.
- Ilmu yang ada, dapat tersebar bebas tanpa sekat jika sudah diubah menjadi BUKU
Lalu bagaimana *CARA MENGUBAH PTK MENJADI BUKU?*
- Ubah judul KTI atau PTK kita menjadi lebih populer.Sebagai contohJUDUL TESIS*Pengembangan modul berbasis riset pada materi reaksi redoks untuk meningkatkan keterampilan generik sains siswa kelas X SMA*Ketika diubah menjadi JUDUL BUKU*kiat menulis modul berbasis riset*Dapat dilihat dari contoh judul ini, objek/fokus penelitian Tesis terletak pada *pengembangan / pembuatan modul*,,jadi ketika diubah menjadi judul BUKU, sesuaikan dengan fokus penelitian itu.
- Ubah bab 1 (Pendahuluan) pada KTI menjadi BAB 1 Buku.A. Hapus rumusan masalahB. Hapus definisi operasionalC. Hapus manfaat penelitian
- BAB II dan seterusnya pada KTI versi buku dapat diambil dari pengembangan kajian teori pada Bab II KTI aslinya. *Sebagai contoh* bab 2 KTI yang merupakan landasan teori berisi2.1. hasil belajar2.2. media pembelajaran2.3. Modul2.4. metode pembelajaran2.5 pembelajaran berbasis riset. Nah ini ketika menjadi buku dapat dibuat menjadi beberapa bab yaituSub bab 2.1. hasil belajar menjadi bab 2 bukuBab 2 TEORI BELAJAR2.1. belajar2.2. permasalahan dalam pembelajaran2.3. Hasil belajar dan faktor-faktor yang mempengaruhinyaSub bab 2.2. media pembelajaran menjadi bab 3 bukuBab 3 MEDIA PEMBELAJARAN3.1. Pengertian media3.2. jenis media3.3. manfaat mediaSub bab 2.3. modul menjadi bab 4 bukuBab 4 mengenal modul4.1.pengertian modul4.2. karakteristik modul4.3.sistematika modul4.4. kelebihan modul
- Bab V dapat diambil dari hasil penelitian dan pembahasan.A.Kita dapat memasukkan hasil penelitian KTI ke dalam buku kita. Ini dapat diawali dengan kata pengantar "pada bab ini merupakan uraian dari hasil penelitian.... ".B.Hilangkan semua kata Penelitian/ laporan PTK, laporan skripsi dan lainnya yang biasanya ada di karya ilmiahC.Boleh menampilkan grafik tetapi jangan terlalu banyak. Cukup grafik yang penting saja. Grafik lain yang tidak ditampilkan, ubah dalam bentuk kalimat
- Secara kebahasaan dan penyajian, karya ilmiah versi buku haruslah berbeda dengan versi laporan. Susunan dan gaya tulisan bebas terserah penulis, karena setiap penulis memiliki ide dan kreativitas masing-masing sesuai dengan pengalaman dan bahan bacaannya. Semakin literatnya penulis maka akan semakin oke buku yang dia tulis. Hal ini karena membaca, berpikir dan menulis adalah satu rangkaian literasi yang tidak dapat dipisahkan. Selain itu, kita harus mengupayakan agar pembaca memahami isi buku kita secara lengkap, dan mengena apabila menjadi karya ilmiah kita diubah menjadi buku
- Berikanlah ulasan mengenai kelebihan dan kelemahan penelitian yang anda lakukan agar pembaca yakin bahwa anda benar-benar telah melakukan penelitian tersebut
- Daftar pustaka boleh menggunakan blog namun situs blog resmi seperti Kemendikbud.go.id, Jurnal ilmiah, e book,,atau karya ilmiah lainnya JANGAN gunakan daftar pustaka berupa blog pribadi dengan domain blogspot, wordpress, dll
- Karya ilmiah versi buku minimal 70 halaman format A5 dengan ukuran huruf, jenis huruf, dan margin disesuaikan Dengan aturan Penerbit. Kita harus mengubahnya sesuai dengan aturan yang ada sehingga KTI versi buku tidak akan sama struktur dan isinya dengan KTI aslinya. Dengan demikian, membuat buku dari karya ilmiah BUKAN BERARTI HANYA mengubah cover dan judul saja sementara isi sama persis dengan KTI yang sudah kita punya. Itu merupakan suatu kesalahan karena jika seperti itu akan menjadi self plagiarisme untuk karya kita.
agar dapat dibaca oleh para pengajar lainnya. Ini lebih baik daripada berbagi file laporan karya ilmiah kita. Jika karya ilmiah kita dibukukan, selain memberikan manfaat dalam berbagi ilmu, buku karya ilmiah karya kita juga akan memiliki ISBN. Ini sangat penting dan mungkin dibutuhkan bagi pengajar untuk menambah nilai angka kredit.
Diakhiri kata dari penulis semoga tulisan resume ke 4 ini bermanfaat bagi semua yang membaca, maaf kalau salah salah kata, namanya manusia tak luput dari kesalah
Pertemuan ke 4 : 19 Juli 2021 Jam 19.00 WIB. Tema : Menulis Buku dari Karya Ilmiah. Nara Sumber : Noralita Purwa Yunita, M.PD. Moderator : Aam NURHASANAH. Gelombang ke 19 dan 20. Nama : Nia Kania Dewi SMAN 1 Rancaekek
terima kasih sdh mengerjakan tugasnya dengan baik
BalasHapusAlhamdulilah, walau pun sibuk tapi harus bisa mengerjakan tugas makasih Motivator srllau mmwbei arahan dan bimbingan
HapusSemangat terus menulis resumenya. Boleh sisipi pengalaman pribadi supaya resume lebh hidup.
BalasHapusMaksih bu Aam motivasinya. Jadi lebih semangat nulis
Hapus