Selasa, 20 Juli 2021

Belajar Seumur Hidup

 Belajar Seumur Hidup



Belajar merupakan aktifitas manusia yang tidak akan pernah berakhir dan berlangsung sepanjang masa tanpa batasan usia sebagai sarana menambah wawasan keilmuan maupun keterampilan.

Semestinya khusus pendidikan formal, sesuai dengan Pembukaan Undang-undang Dasar 1945 bahwa negara berkewajiban mencerdaskan kehidupan bangsa, sehingga pendidikan tidak boleh lagi pandang bulu, semua anak bangsa berhak mengecap bangku sekolah, tidak ada diskriminasi. Pun begitu dengan pendidikan informal dan non formal

Belajar seumur hidup adalah proses yang menekankan tentang pendidikan berlangsung terus menerus sejak seseorang dilahirkan hingga meninggal dunia, baik dilaksanakan di jalur pendidikan formal, non formal maupun informal.

Dalam era globalisasi sekarang ini, pendidikan bermutu dipandang sebagai kegiatan pembekalan pada manusia untuk menyongsong perubahan dan perkembangan. Peradaban dunia saat ini, secara keseluruhan berada dalam tatanan global yang ditopang oleh perkembangan teknologi komonikasi, transformasi dan informasi.

Fokus utama pendidikan untuk generasi muda Indonesia selayaknya diarahkan pada kearifan lokal, sehingga karakter pribadi dan adat istiadat budaya khas setiap daerah tidak luntur atau hilang tertelan arus globalisasi. 

Dua tahun ini di semua bidang mengalami penyesuaian dan perubahan. Tidak terkecuali dunia pendidikan. Selama Pandemi Corona ini semua bidang kehidupan harus menyesuaikan dengan kondisi dengan diterapkannya protokoler kesehatan minimal 3 M.

Mendadak sekolah harus ditutup dalam artian siswa tidak lagi boleh ke sekolah. kegiatan belajar pun dialihkan dari rumah masing-masing siswa. Begitupun dengan gurunya harus mengajar dari rumah. Kondisi ini tentunya sangat berbeda dengan kondisi pada saat normal, di mana guru dan siswa bersama-sama belajar tatap muka di kelas.

Pada akhirnya kebijakan yang sampai pada sekolah adalah sekolah menerapkan pendidikan jarak jauh dalam memberikan layanan pembelajarannya. Sebetulanya pendidikan jarak jauh bukan hal yang baru. Sejatinya para guru sudah dibekali dengan berbagai konsep layanan pendidikan. Hanya saja dalam teknisnya ini yang perlu penyesuaian. Hal ini dikarenakan kemampuan tiap guru dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran jarak jauh berbeda-beda.

Pembelajaran jarak jauh yang dimaksud adalah pembelajaran yang dilakukan melalui media online. Tentu dalam pelaksanaan teknis pembelajaran online ini membutuhkan persiapan dan tahapan. Jika guru sebagai pendidik saja butuh persiapan untuk melaksanakan pembelajaran online ini, lalu bagaimana dengan para siswanya?

Tentu hal ini menjadi perhatian bersama, dalam hal ini bagi para guru, orang tua dan siswa. Kondisi pandemi  Belajar Seumur Hidup

Corona ini mengajarkan banyak hal. Memberikan banyak makna dalam konteks pendidikan. Lihat saja dari mulai kebiasaan belajar di kelas dilayani oleh guru di sekolah. Di masa pandemi Korona ini harus beralih tempat belajar dari rumah bahkan sampai pada cara belajarnya. 

Sejatinya belajar tidak mengenal waktu dan tempat. Jadi kondisi Pandemi Corona ini memberikan pelajaran kepada kita semua bahwa belajar bisa di mana pun dan kapan pun. Kondisi sesulit apapun namanya belajar harus tetap dilaksanakan. Bagaimana caranya, itu urusan teknis bukan esensi.

Setidaknya di masa Pandemi Corona ini semua orang bisa memahami pentingnya belajar. Mengetahui betapa besarnya jasa guru. Terutama orang tua dan siswa. 

Di rumah dengan kesibukannya orang tua harus bisa mendampingi belajar anaknya. kemudian siswa atau anak harus bisa menerima cara mengajar orang tuanya yang berbeda dengan cara mengajar gurunya.

Jika disadari tentu masa pandemi Korona ini memiliki banyak makna dalam belajar. Tidak harus di kelas belajar itu, tidak harus di sekolah belajar itu. sejatinya belajar itu bisa dimana saja, terutama belajar dari rumah. Istilahnya rumah adalah madrasah atau sekolah pertama bagi anak. 

Jadi Pandemi Corona ini sejatinya mengembalikan peran orang tua sebagai sekolah bagi para anaknya. Kemudian, belajar tidak harus sama dengan yang ada.

Belajar Seumur Hidup di sekolah atau guru ajarkan. Karena sejatinya belajar itu bisa dari siapa saja. Bisa dengan apa saja, dari penerapan protokoler kesehatan ini anak-anak bisa belajar. Misalkan cara mencuci tangan pakai sabun dan manfaatnya. Belajar menjaga kesehatan diri dan keluarga. Bahkan belajar menjaga lingkungan sekitar dengan cara menghindari kerumunan Maka sudah selayaknya seorang guru harus mampu menjadi jembatan untuk para siswa dalam mengikuti ini dengan penuh semangat dan disiplin. Demi menunjang kelancaran proses belajar seumur hidup.

Belajar itu tidak kenal usia. Selama masih bisa bernapas maka disaat itu kita bisa terus belajar. Jadi bukan hanya anak yang harus belajar. Orang tua pun harus terus belajar. Apalagi orang tua sudah lebih tahu terlebih dahulu tentang rasa kehidupan ini. Tentu orang tua harus dapat memberikan pelajaran yang bermakna bagi para anaknya. Walaupun hanya dari rumah, orang tua bisa menjadikan rumah sebagai wahana dan media pelajaran untuk anak-anaknya bahkan untuk keluarga. 

Orang tua harus memahami arti dari pendidikan, bahwa pendidikan itu adalah sebuah proses. Orang tua harus memahami arti belajar, bahwa belajar itu tidak instan. Intinya orang tua harus memahami bahwa yang namanya pendidikan, belajar itu tidak kenal waktu, usia, tempat dan apapun.

Melalui mediator yang disebut guru, siswa dapat memperoleh menu sajian bahan ajar yang sesuai. Sehingga siswa dapat belajar dan mengembangkan potensi atau kemampuan yang dimilikinya secara optimal melalui pendidikan sekolah. 

Sebagai guru milenial harus mampu berkarya dalam menghadapi  pembelajaran di masa pandemi juga  harus memiliki banyak ide yang inovatif dan kreatif, meskipun pembelajaran dilakukan secara online tetapi para siswa tetap aktif dan dapat memahami terhadap materi yang telah disampaikan oleh gurunya. 

Jabatan mulia sebagai mandataris Allah di muka bumi pantas didapatkan para pembelajar sepanjang hayat, semesta terjaga. Diri aman sentosa sampai ke jannah-Nya. Semoga para pendidik se-Indonesia termasuk kepada pembelajar sepanjang hayat, senantiasa diridukan siswa-siswi, menjadi panutan teman sejawat, menjadi tangan kanan atasan, dan dipercaya di masyarakat. 

Tulis ini adalah rangkuman berbagai ragam peristiwa yang mewarnai proses belajar mengajar dari sudut pandang guru. belajar seumur hidup adalah sebuah proses panjang dan melelahkan. 

Walaupun mungkin masih jauh dari kata sempurna, sebab mencurahkan keseharian menjadi sebuah tulisan butuh proses belajar, setidaknya tulis ini sudah dapat dinikmati. Pada akhirnya, tulis ini mampu menjembatani ide yang selama ini terpendam, bisa tersampaikan menjadi sebuah amanah lugas kepada para pembaca. Terima kasih. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Menulis Autobiografi

  Menulis Autobiografi Alhamdulilah  jumat berkah untuk mengikuti Pelatihan Belajar menulis di PGRI yang mana pertemuan kali ini  di bawakan...