Dari Mana Ide Menulis
Malam ini terasa banget lelah dan cape tapi masih bisa semangat untuk berpikir tak terasa jam sudah menujukan jam 19.00. Berusaha untuk tetap semangat sambil rebahan untuk ikut kegiatan belajar menulis di PGRI.
Alhamdulilah malam ini pas di buka di grup 19 dan 20 yang menjadi narasumber om jay Sekjen PGRI yang saya kenal dari tahun 2013, sedikit cerita om jay orang yang bijak sana yang selalu memotivasi untuk terus menulis dan membuat karya.
Kegiatan Pelatihan belajar menulis tetap harus berjalan, dengan narasumber Bapak Wijaya Kusuma dan materinya Dari mana Ide Menulis Datang. Om Jay, panggilan akrab Bapak Wijaya Kusuma, S. Pd. M. Pd., Lahir di Jakarta, 28 Oktober 1972. Menyelesaikan Pendidikan S1 di IKIP Jakarta pada Jurusan Pendidikan Teknik Elektro (1990-1994). Telah menyelesaikan pendidikan S2 pada program Studi Teknologi Pendidikan (TP) Pascasarjana UNJ (2007-2009) dan mulai tahun 2014 telah melanjutkan pendidikan S3 Program studi Teknologi pendidikan Pendidikan Pascasarjana UNJ. Semoga cepat selesai dan mendapatkan gelar doktor pendidikan tahun 2021 ini.
Tulisan itu tidak harus langsung bagus. Tuangkan saja, apa yang mengalir dalam benak tanpa harus mengecek benar dan tidaknya ketikan yang dibuat. Awalnya mungkin tak mulus atau salah ketik (typo). Anda tak perlu bikin risau.
Munculnya gagasan atau ide bagi seorang penulis, merupakan momen penting. Karenanya, begitu muncul gagasan, sebaiknya segera mengikatnya dengan menuangkannya dalam sebuah tulisan. Jangan menundanya! Anda tak harus melakukanya di depan Lepi, namun bisa juga menuliskanya di gadget lewat aplikasi terkait.
Mengikat gagasan dengan menuliskannya, lebih penting ketimbang merapikan tulisan, hal mana anda bisa melakukannya belakangan. Biarkan saja alur mengalir sesuai gagasan yang mucul pada benak. Seorang guru kepenulisan pernah mengatakan, mulailah dari yang mudah lalu sempurnakan.
Bila gagasan telah tertuang untuk sebuah tema atau sub tema, maka bisa menjeda atau mengakhirinya. Tutup Gadget atau Lepi itu, anda bisa melakukan kegiatan lain. Buka lagi esoknya untuk melakukan editing. Saat itu anda seakan berperan sebagai editor bagi orang lain. Tentunya akan lebih objektif.
Semakin sering kita menulis, maka akan lebih mudah mengalir gagasan. Meminjam istilah seorang guru kepenulisan, salah satu tips menulis sukses adalah membentuk habit atau pembiasaan. Menulis merupakan ketrampilan. Akan menjadi mudah bila dibiasakan.
Menulis Untuk Publikasi
Bagaimanakah cara agar karya tulisan bisa tayang di media sosial semacam website? Jawabnya juga jelas, yaitu dengan melakukan publikasi. Publikasi bisa di mana saja, sesuai keperluan dan kegunaan dari tulisan itu. Artikel atau tulisan bisa kita memposting pada Blog pribadi atau akun medsos pribadi, semacam facebook. Di media ini memungkinkan orang lain untuk mengaksesnya.
Kita bisa mempublikasikan artikel pada media masa cetak, misalnya majalah. Mendapatkan alamat redaksi dari majalah tersebut, saat ini tidakkah sulit dimana informasi lewat internet seakan tanpa batas
Beberapa web site dan media online menawarkan peluang untuk menayangkan artikel atau karya tulisan dengan kompensasi tertentu. Artinya, dengan menerbitkan artikelnya, penulis berhak mendapatkan upah. Kompensasi berupa uang ini bisa bergantung pada jumlah artikel terbit, misalnya sekian rupiah untuk satu artikel yang terbit di sebuah majalah. Atau kompensasi akan diberikan per view, dimana semakin banyak yang membuka artikel itu, semakin banyak kompensasi yang didapat.
Semoga tulisanku banyak yang baca dan berguna bagi mereka memelihatanya
Gelombang :19 dan 20
Tema :Dari mana Ide Menulos
Narasumber :Wijaya Kusumah MPd
Moderator :Ibu maesaroh
Nia kania dewi
Sman 1 rancaekek
'
Aamiin. Semangat ya, Bu.
BalasHapusMakasih bu ros
Hapus