Selasa, 17 Agustus 2021

Proofreading Sebelum Menerbitkan Tulisan

Proofreading Sebelum Menerbitkan Tulisan



Tidak terasa  Pelatihan Belajar Menulis di PGRI sudah pertemuan ke 15 yang mana hari ini jumat tanggal  13 agustus 2021. Jam 19.00 sampai jam 21.00.Walau pun banyak tugas meluangkan waktu untuk terus menulis resume tetap semangat ingin merahi cita cita menulis buku. 


kata-kata pembuka dari bu Maesaroh sang Blogger Milleneal menyemangati peserta siapkan semangat, singsingkan  dengan bajunya,gerakkan jari serta tuangkan  ide-ide menarik. Menulislah untuk memerdekakan pikiran, se-meredekanya 17 agustus sebagai hari kemerdekaan. 


Sekali gus pembukaan untuk latihan belajar menulis di PGRI, Ibu Maesaroh sang blogger milenial sekaligus membuka dan menjadi Moderator. Yang mana Ibu Maesaroh menyebutkan tema malam ini adalah Proofreading Sebelum Penerbitan Tulisan. 

Tema malam ini adalah "Proofreading sebelum terbitkan tulisan disampaikan oleh pak Susanto,S,Pd sebagai Narasumber  yang lebih akrab dipanggil Pak De beliau akan memandu Bagaimana bisa terpublikasi dengan baik tanpa ada kesalahan dalam menulis atau yang dikenal dengan" typo", kesalahan ejaan ataupun tanda baca. 


Dengan tema "Proofreading Sebelum Menerbitkan Tulisan" pelatihan ini  akan sampaikan oleh pak Susanto, S,Pd yang lebih akrab dengan panggilan Pak D sebagai narasumbernya. Beliau akan memandu bagaimana tulisan bisa terpublikasi dengan baik tanpa ada kesalahan dalam menulis atau yang di kenal dengan istilah "Typo", kesalahan ejaan atau pun tanda baca.


Narasumber Susanto,S, Pd mempunyai kelebihan, ahli dalam hal editing. Kemahiran beliau ini mengantarkan menjadi seorang editor pada komunitas pelatihan menulis. Narasumber sangat setuju dengan nasehat para pakar menulis,"tulisan saja, jangan pedulikan teknis. Salah tidak apa-apa mumpung ide masih mengalir, jika sudah selesai, barulah kita lakukan editing." Akan tetapi sering terjadi ketika kita menulis, muncul keinginan agar tulisan itu harus sempurna. Sehingga muncul kekhawatiran: nanti tulisan jelek, tidak layak baca, bahwa kesalahan ejaan, kalimat kayak tahi baca, banyak kesalahan ejaan, kalimatnya tidak pas, dan layak untuk diperbaiki.

        

Proofreading


Proofreading atau yang kadang disebut dengan ujian baca adalah membaca ulang sebuah tulisan, dengan tujuan untuk memeriksa apa ada kesalahan dalam tulisan teks atau tulisan disebut. Dan kegiatan ini merupakan kegiatan terakhir yang dilakukan setelah tulisan diselesaikan. 


Pengeditan


Pengeditan merupakan proses yang melibatkan perubahan bisa pada konteks, struktur, serta bahasa. Sedangkan Proofreading hanya berfokus pada kesalahan kecil dan inkonsistensi. 


Perbedaan Proofreading dengan Pengeditan 


Proofreading selain aspek kebahasaan, juga harus memperhatikan isi atau substansi dari sebuah tulisan. Jadi, proofreading tidak hanya sekadar menyoroti kesalahan tanda baca atau ejaan, tetapi logika dari sebuah tulisan, apakah sudah masuk di akal atau belum. Sedangkan editing lebih fokus pada aspek kebahasaan. 

Tugas seorang proofreader bukan hanya membetulkan ejaan atau tanda baca, melainkan seorang proofreader juga harus memastikan bahwa tulisan yang sedang ia uji-baca bisa diterima Logika dan dipahami pembacanya. Harus mengenali Apakah sebuah kalimat efektif, strukturnya sudah tepat atau belum, sehingga memastikan agar substansi tulisan dapat dipahami dengan mudah oleh pembaca. Jadi tugas seorang proofreader lagi adalah bagaimana caranya membuat text mudah dipahami pembaca dan tidak hilang dari substansi awal


Seorang blogger ingin menerbitkan tulisan, begitu selesai menulis mungkin karena pengen mempublikasikan langsung kirim. Maka dari itu seorang blogger harus lebih cermat untuk penulisan kata demi kata huruf demi huruf biar tidak terjadi kesalah pahaman atau arti kata.


Ketika menjadi Proofreader, Pak D. Susanato menemukan kasus-kasus sebagai berikut:


  1. Ada tulisan yang sudah bagus, uraian sesuai tema, struktur bahasanya bagus, kalimat yang digunakan tidak terlalu panjang, tetapi terjadi kesalahan dalam meletakkan tanda koma atau tanda baca lainnya,

  2. Ada  tulisan yang masih "kacau" dari segi struktur, misalnya karena kalimatnya berupa kalimat majemuk yang terdiri dari banyak sekali kalimat tunggal, maka proofreader harus bisa membungkus dan menjadikannya kalimat yang mudah dipahami dengan substansi dan maksud penulis tidak berubah.


Bagaimana kita melakukan Proofreading? 

  1. Cek ejaan, ejaan itu merujuk ke KBBI, tetapi ada beberapa kata yang mencerminkan gaya penerbit

  2. Pemenggalan kata kata yang merujuk ke KBBI.

  3. Perhatikan judul bab dan penomorannya.

  4. Konsisten nama dan ketentuan.


Seorang blogger ingin menerbitkan tulisan, begitu selesai menulis mungkin karena pengen mempublikasikan langsung kirim. Maka dari itu seorang blogger harus lebih cermat untuk penulisan kata demi kata huruf demi huruf biar tidak terjadi kesalah pahaman atau arti kata.


Kiat mudah dalam pemeriksaan yang biasa dilakukan oleh Pak D. Susanto sebagai berikut:


  1. Lakukan pencarian dengan menekan tombol CTRL secara bersamaan dengan tombol huruf F (CTRL+F).

  2. Ketikkan tanda "," (tanda koma), akan muncul teks highlight dengan warna kuning.

  3. Periksa apakah ada kesalahan atau ada spasi antara kata dengan tanda koma.


Dengan melakukan langkah-langkah tersebut, postingan blog akan terbebas dari kesalahan pengetikan.


kesalahan dalam penulisan sebagai awalan dan sebagai kata depan perlu juga diperhatikan. Seorang penulis harus membedakan keduanya. JIKA kata Yang mengikuti di Adalah verba ATAU kata kerja, Maka di Ditulis serangkai. Untuk mengujinya, kata itu ada bentuk aktifnya jika diberi imbuhan me- .

Sebagai orang Indonesia yang mencintai Bahasa Indonesia, kita wajib mematuhi aturan yang terdapat di PUEBI, minimal mengetahuinya.




Video berikut ini menjelaskan tentang proses (preview) sebelum tulisan selesai. Jika ada kesalahan, pada draf kita tekan tombol CTRL+F lalu melakukan proses perbaikan tulisan.

 



Contoh proofreading:


Teks awal:


Membuat cerita fiksi memang sedikit berbeda dengan cerita non fiksi. Tetapi cerita non fiksi dapat disampaikan dengan gaya cerita fiksi agar lebih menarik. Tentu tidak bertentangan dengan aturan-aturan penulisan non fiksi yang telah ditentukan, seperti makalah ilmiah, laporan penelitian, dan sejenisnya.


Teks Perbaikan:


Membuat cerita fiksi memang sedikit berbeda dengan cerita nonfiksi. Tetapi, cerita nonfiksi dapat disampaikan dengan gaya cerita fiksi agar lebih menarik. Tentu tidak bertentangan dengan aturan-aturan penulisan karya nonfiksi yang telah ditentukan, seperti makalah ilmiah, laporan penelitian, dan sejenisnya.

Dalam KBBI:

  1. KBBI, non(adv) tidak, bukan: nonaktif;  nonberas, 

  2. tanda koma dipakai sebelum kata  penghubung, seperti tetapi,   melainkan, dan sedangkan, dalam kalimat majemuk (setara). Misalnya: saya ingin membeli kamera, Tetapi uang saya belum cukup titik ini bukan milik saya, melainkan milik ayah saya. Jadi jika dalam melakukan Pro prewedding hendaknya kita menggunakan alat bantu, yaitu: 

  • Puebi daring. 

  • KBBI daring.


Kesimpulan dari kegitan belajar malam ini adalah:


  1. Sebagai penulis kita juga harus berperan sebagai proofreader untuk tulisan kita sendiri.

  2. Kegiatan proofreading menyangkut pemeriksaan kesalahan dalam pengetikan, tata bahasa, dan logika makna dalam kalimat atau pargraf.

  3. Penggunaan kalimat efektif memudahkan pembaca memahami isi tulisan kita.

  4. Gunakan PUEBI dan KBBI sebagai panduan.


Alhamdulilah terimakasih Narasumber, semoga ilmunya yang didapat bermanfaat bagi saya dan bagi yang membaca blogsport saya dan menjadi panduan bagi peserta dalam menyempurnakan tulis sebelum diterbitkan. 


Gelombang 19 dan 20 

Pertemuan :15

Jam :19.00-21.00

Tema:Proofreading Sebelum Menerbitkan Tulisan

Narasumber  : Susanto,S,Pd

Moderator: Maesaroh

Hj.Nia Kania Dewi,.ST. MMPd. 

SMAN 1 RANCAEKEK






        

                


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Menulis Autobiografi

  Menulis Autobiografi Alhamdulilah  jumat berkah untuk mengikuti Pelatihan Belajar menulis di PGRI yang mana pertemuan kali ini  di bawakan...